Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutilasi Korbannya Jadi 16 Bagian, Sobari Dituntut Hukuman Mati

Kompas.com - 16/02/2023, 15:55 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan dan mutilasi, Imam Sobari dituntut hukuman mati dalam persidangan di Pengadilan Negeri Ungaran, Kamis (16/2/2023).

Mendengar tuntutan tersebut, Sobari yang mengenakan celana jeans, berbaju biru dengan rompi merah, serta peci, hanya bisa tertunduk lesu. Setelah beberapa saat, dia berkonsultasi dengan penasihat hukumnya.

Dalam tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum yang terdiri dari Ardhana Riswanti prihantini, Herwin Setiawan, dan Tomy Herlix menilai perbuatan terdakwa sangat sadis, keji, dan di luar batas kemanusiaan.

Baca juga: Sobari, Pelaku Mutilasi Ungaran Masuk Kos Pakai Surat Nikah Palsu

Putra Riza selaku Plh Kajari Kabupaten Semarang mengatakan JPU menjerat terdakwa dengan Pasal 340 KUHP dan 362 KUHP.

"Itu pasal terkombinasi dalam perbuatan yang dilakukan terdakwa. Pembunuhan berencananya sangat sadis dan dia mengambil barang-barang korban," ujarnya.

"Terdakwa memutilasi korban dalam 16 bagian, dan ada beberapa yang tidak ditemukan, terutama organ dalam karena dibuang di closet. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sadar dan tanpa rasa bersalah," kata Putra.

Putra mengatakan ada sejumlah fakta persidangan yang menjadi dasar JPU menuntut terdakwa dengan hukuman mati.

"Dan fakta-fakta baru yang terungkap tersebut menjadi dasar serta pertimbangan untuk menjadi pertimbangan dalam mengajukan tuntutan," paparnya.

Mengenai hal yang meringankan, menurut Putra, dalam perbuatan terdakwa tidak ada.

"Namun kalau yang normatif ya terdakwa sopan selama persidangan," ungkapnya.

Seperti diketahui, Imam Sobari (32) membunuh dan memutilasi K (24) pada Sabtu (16/7/2022) malam. Perbuatan tersebut dilakukan di kos Jalan Soekarno-Hatta Bergas Kabupaten Semarang karena sakit hati disebut pengangguran oleh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com