FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebutkan, luas lahan padi dan jagung yang terendam banjir mencapai 3,7 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Flores Timur Petrus Petara Aran mengatakan, petugas lapangan telah melakukan pendataan di dua wilayah terdampak banjir, yakni di Kecamatan Titehena dan Lewolema.
"Petugas sudah mendata dan luas lahan pertanian yang terendam banjir mencapai 3,7 hektar dengan estimasi kerugian mencapai Rp 7.480.740. Ini masih kategori rusak ringan," ujar Petrus saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).
Petrus mengatakan, lahan pertanian yang terendam banjir disebabkan rusaknya saluran pembuangan air.
Oleh sebab itu, para petani diminta untuk memperbaiki secara mandiri sehingga aliran air beroperasi normal.
Selanjutnya, tanaman yang rusak terendam air diganti dengan tanaman jangka pendek.
"Petani dapat menggantinya dengan tanaman pengganti, seperti kacang hijau ataupun sorgum," katanya.
Pihaknya akan terus memantau kondisi tanaman pertanian yang rusak, baik akibat bencana alam maupun hama.
Baca juga: Padi dan Jagung Terendam Banjir, Petani di Flores Timur Khawatir Gagal Panen
Sebelumnya, para petani di Flores Timur cemas lantaran tanaman padi jagung yang berumur tiga minggu hingga dua bulan terendam banjir akibat hujan lebat melanda wilayah itu, Senin (13/2/2023).
Terpantau di sejumlah titik, ketinggian banjir mencapai 20 hingga 30 sentimeter. Bahkan, banjir meluap melintasi badan jalan.
Para petani pun takut gagal panen, apalagi saat ini harga kebutuhan pokok, terutama beras, mengalami kenaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.