Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKKBN RI Wajibkan Calon Pengantin Cek Kesehatan per Maret 2023

Kompas.com - 15/02/2023, 08:06 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo mengharuskan pada calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan di faskes yang tersedia.

Hal ini sebagai upaya pencegahan stunting demi mewujudkan penurunan stunting nasional hingga 14 persen pada 2023 mendatang.

Menurut hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang baru dirilis, stunting nasional sebesar 21,6 persen. Sedangkan stunting Jateng 20,8 persen, menurun 0,1 persen dari tahun tahun sebelumnya.

Baca juga: Angka Stunting Jateng Naik di 20 Kabupaten/Kota, Tertinggi Brebes Mencapai 29,1 Persen

Dengan pemeriksaan wajib melalui ELSIMIL, diharapkan dapat memudahkan pemerintah kabupaten/kota dalam pemetaan ibu hamil.

“Saya declare, mulai 1 Maret kalau mau nikah harus menunjukkan sertifikat pranikah ELSIMIL. Kalau belum diperiksa, maka jangan dinikahkan. Karena periksa gampang, di Jateng semua puskesmas gratis,” tegas Hasto kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023).

Hal itu disampaikan usai Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Hotel Santika, Semarang.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengecek hb dalam darah, lingkar lengan atas, tinggi badan, dan berat badan.

Pasalnya, menurut Kemenag Jateng pernikahan di Jateng pada 2022 sebanyak 271.271 pasangan. Hasto mengatakan rata-rata 80 persen diantaranya atau setara dengan 217 ribu pasangan mengalami kehamilan di tahun pertama.

Sedangkan stunting di Jateng berada di kisaran 20 persen. Sehingga diperkirakan bayi stunting sekitar 43 ribu yang perlu perhatian khusus.

Baca juga: Meski Stunting Baru Turun 0,1 Persen, Kepala BKKBN Puji Penanganannya di Jawa Tengah

Dari penurunan stunting 0,1 persen pada 2022 menjadi 20,8 persen, sebanyak 20 kabupaten/kota diantaranya mengalami kenaikan kasus stunting.

Kasus tertinggi Jateng terjadi di Brebes dengan presentase 29,1 persen. Kemudian 10 kota berikutnya juga mengalami kenaikan angka stunting. Mulai dari Temanggung 28,9 persen, Magelang 28,2 persen, Purbalingga 26,8 persen.

Lalu Blora 25,8 persen, Sragen 24,3 persen, Rembang 24,3 persen, Pekalongan 23,5 persen, Batang 23,5 persen, Kota Pekalongan 23,1 persen, dan Pati 23 persen.

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Mencegah Stunting pada Anak

Kemudian sejumlah daerah juga mengalami penurunan cukup besar. Semula lebih dari 20 persen, kini berhasil mencapai angka belasan persen.

Antara lain Kota Semarang dari 21,3 persen menjadi 10,4 persen. Demak dari 25,5 persen menjadi 16,2 persen. Jepara dari 25 persen menjadi 18,2 persen. Tegal dari 23,9 menjadi 16,8 persen. Diikuti 11 kabupaten/kota lainnya.

Pihaknya berharap program yang telah diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG), Jo Kawin Bocah, dan lainnya dapat terus digencarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com