Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Aglonema, Sang Ratu Daun yang Bernilai Jutaan Rupiah

Kompas.com - 12/02/2023, 19:25 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Tanaman hias aglonema memang memiliki pesona bagi penggemarnya. Daunnya yang unik dan menarik, menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi perawatannya juga tak terlalu rumit.

Hal ini yang menjadikan Setyawan Adi Sucipto, warga Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga getol membudidayakan aglonema.

"Awalnya itu 2018 coba-coba menanam aglonema karena tampilan dan pesonanya sangat indah. Bahkan aglonema ini sering disebut ratu daun," kata Mbah Yok, panggilan akrabnya, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Ini Bahan dan Cara Meracik Media Tanam untuk Aglonema

Tanamannya pun semakin banyak, hingga dia mendirikan green house di Jalan Surowijoyo No 35 Salatiga. "Ini memang pengembangannya lebih cepat dibanding tanaman lain, aglonema ini juga sering disebut ratu daun karena coraknya yang beragam," kata Mbah Yok.

Menurutnya, merawat aglonema itu tergantung media tanamnya. "Ya memang susah-susah gampang, selama media itu cocok disitu dengan media yang baik tanaman akan subur nantinya," kata dia.

Mbah Yok mengatakan, selain untuk hiasan, aglonema juga biasa diikutkan kontes. "Kalau untuk kontes tentu perawatannya berbeda. Media tanamnya harus sehat dan aman tanpa bakteri," ungkapnya.

Selain itu diperlukan perawatan dalam kestabilan penyiraman tanaman. "Harus disesuaikan dengan kondisi cuaca yang ada. Penyiraman dua hari sekali ataupun tiga hari sekali, dengan stabil disitu akan menjadikan pohon itu muncul dengan bentuk daun atau kestabilan warna," papar penggemar Vespa ini.

Dijelaskan perbedaan antara tanaman untuk kontes dan hiasan rumah adalah pada kestabilannya. Yakni kestabilan warna daun dan bentuk daun. "Ini untuk menunjang penampilan tanaman," kata Mbah Yok.

Mbah Yok sekali lagi menekankan pentingnya media tanam sebagai kunci perawatan aglonema. "Memang perlu antisipasi cuaca itu, kita sesuaikan dengan media tanam, bisa ringan atau berat. Penyiraman saat musim hujan juga diperhatikan," ungkapnya.

Saat ini Mbah Yok memiliki lebih dari 500 tanaman dengan sekitar 100 macam jenis aglonema. "Kalau saya memang lebih fokus ke kontes, meski jika ada warga umum yang tertarik dan ingin membeli, ya tidak masalah," jelasnya.

Harga jual aglonema untuk hiasan tergantung jenis tanamannya, lanjutnya, berkisar Rp 100.000. "Kalau yang kontes dan bisa jadi juara tentu berbeda, harga yang Rp 100.0000 bisa jual dengan harga Rp 600.000 sampai Rp 700.000 dengan jenis yang sama," jelasnya.

"Kalau sering juara tentu beda, aglonema saya pernah ditawar Rp 4 juta dan Rp 5 juta. Tapi tidak saya jual, karena saya lanjutkan ke jenjang kontes lagi," jelasnya.

Mbah Yok mengungkapkan saat ini dirinya juga dipercaya menjadi juri kontes tanaman tingkat regional dan nasional. "Bagi yang ingin merawat aglonema, lakukan perawatan dengan baik. Potong bunga dengan rutin, lakukan penyemprotan untuk menumbuhkan daun sesuai keinginan.

Baca juga: 14 Jenis Aglonema yang Bisa Dijadikan Koleksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com