Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Maitara, Legenda dan Pesona Pulau di Pecahan Uang Seribu

Kompas.com - 09/02/2023, 20:34 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pulau Maitara yang berlokasi di antara Pulau Kota Ternate dan Pulau Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara memang sangat memesona.

Bahkan lanskap pulau Maitara seluas 206 hektare itu pernah menghiasi uang pecahan Rp 1.000 emisi tahun 2000.

Baca juga: Benteng Oranje, Hadiah Sultan Ternate yang Jadi Benteng VOC Pertama di Indonesia

Lanskap Pulau Maitara yang ada di uang kertas itu diambil dari sudut Kota Ternate, tepatnya di kawasan Pantai Gambesi.

Selain pemandangan Pulau Maitara, uang kertas tersebut juga menampilkan gambar Pulau Tidore, gunung, laut, serta manusia dengan aktivitasnya.

Baca juga: Mengenal Benteng Tulukko Ternate, Dibangun oleh Panglima Portugis Tahun 1540

Namun sebenarnya pemandangan Pulau Maitara lebih indah disaksikan langsung ketika wisatawan berkunjung ke sana.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, Pulau Maitara menjadi salah satu daya tarik wisata di Ternate yang cukup kuat.

“Saya melihat keindahan di salah satu puncak tertinggi di Ternate, menatap Pulau Maitara dan Tidore. Pemandangannya luar biasa indah dan ikonik. Karena spot pemandangan ini persis sama dengan yang di pecahan uang kertas Rp 1.000 lama,” ungkap Sandiaga, seperti dikutip dari Kompas.com (25/11/2022).

Baca juga: Arti Penting Kerajaan Ternate dalam Dunia Perdagangan pada Masa Lalu

Lukisan Pulau Maitara dalam uang kertas pecahan Rp 1.000dokumentasi Kemenparekraf Lukisan Pulau Maitara dalam uang kertas pecahan Rp 1.000

Asal-usul Pulau Maitara

Asal-usul nama Pulau Maitara dalam bahasa setempat diambil dari kata ‘Mai’ memiliki arti batu gunung, dan ‘Tara’ berarti ke bawah.

Sehingga nama Pulau Maitara memiliki makna sebagai batu gunung yang turun.

Dilansir dari laman Kemendikbud, terdapat legenda yang dikisahkan masyarakat setempat mengenai asal-usul Pulau Maitara.

Sebelum zaman momole diceritakan bahwa gunung Kie Watubu, Tidore memiliki posisi lebih tinggi daripada Gunung Gamalama di Ternate.

Hal ini disebabkan karena kerajaan Tidore atau yang disebut Duko pada waktu itu diberi gelar sedikit lebih tinggi daripada Gunung Gamalama di Ternate oleh penguasa daratan tanah dan bumi.

Agar Gunung Gamalama lebih tinggi dari gunung Kie Matubu, maka tak ada jalan lain untuk melakukannya kecuali Gunung Kie Besi Mara di Makian harus ditaklukkan untuk menambah ketinggian pada Gunung Gamalama.

Para dewa atau jin sebagai pengawal dari Gunung Gamalama kemudian bermusyawarah untuk dapat merebut puncak Gunung Makian.

Hasilnya adalah mereka akan mengadakan kegiatan dengan cara terbang malam dengan bantuan Burung Garuda berkepala dua untuk melaksanakan maksud atau niat itu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melihat langsung keindahan Pulau Maitara dari atas Danau Ngade di Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (25/11/2022)KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melihat langsung keindahan Pulau Maitara dari atas Danau Ngade di Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (25/11/2022)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com