Pada waktu yang telah ditentukan oleh para dewa atau jin Burung Garuda itu dilepaskan untuk menuju ke puncak Gunung Kie Besi.
Burung Garuda berkepala dua ini dengan segala kemampuan yang dipercayakan oleh para dewa berusaha untuk menunaikan tugasnya.
Setelah matahari terbenam, Burung Garuda mulai bekerja semalam suntuk mengumpulkan tanah dan batu yang akan ditumpuk di puncak Gunung Gamalama.
Menjelang terbitnya matahari, tugas Burung Garuda ini telah selesai dan siap untuk dibawa pulang.
Sayangnya dalam perjalanan pulang ternyata siang menjelang, sehingga Burung Garuda melepaskan bebannya.
Tumpukan tanah dan bebatuan itu kemudian jatuh ke laut di antara Rum dan Kayu Merah dan terbentuklah Pulau Maitara.
Sumber:
indonesia.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
regional.kompas.com (Penulis : Kontributor Ternate, Yamin Abdul Hasan | Editor : Andi Hartik)