Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Kebutuhan Pokok di Pasar Srago, Bupati Klaten Sebut Ada Kenaikan Harga dan MinyaKita Mulai Langka

Kompas.com - 07/02/2023, 11:48 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Bupati Klaten Sri Mulyani melakukan inspeksi mendadak (sidak) kebutuhan bahan pokok di Pasar Srago, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2023). Hasilnya, ditemukan beberapa kebutuhan pokok pasar tradisional tersebut mengalami kenaikan.

"Saya beserta tim ke Pasar Srago memang saya langsung berdialog, nanya ke para pedagang, memang kondisi komoditas pangan yang ada di Pasar Srago ini mengalami kenaikan," kata Sri Mulyani ditemui dalam sidak di Pasar Srago, Klaten, Selasa.

Menurut dia, beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan itu antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai, telur, minyak goreng dan lain-lain.

Baca juga: Gibran Tunda Kenaikan PBB Kota Solo: Yang Sudah Bayar Kemarin, Nanti Kita Kembalikan

Sri Mulyani mengungkap meski beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan, masyarakat tetap berbelanja ke Pasar Srago.

"Saya pastikan komoditas pangan yang ada di Kabupaten Klaten aman. Walaupun mengalami kenaikan aman stoknya," jelas dia.

Sri Mulyani juga mengatakan stok beras premium di Klaten seperti mentik wangi dan srinuk sampai saat ini kondisinya aman, meski peminatnya kalangan tertentu.

"Juga saya pastikan kondisi stok beras untuk Kabupaten Klaten hasil dari pertanian aman," ungkap dia.

Sri Mulyani mengungkap untuk minyak goreng di Klaten juga mengalami kenaikan. Khusus MinyaKita stok mulai langka, terutama kemasan botol. Sementara stok minyak goreng lainnya kondisinya aman.

Dia mengatakan kenaikan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Klaten masih kondisi wajar. Meski demikian, pihaknya akan melakukan operasi pasar jika harga kebutuhan pokok naik signifikan.

"Saya rasa kondisinya masih cukup aman. Kalau nanti memang kondisinya naiknya sangat signifikan terus kondisinya sangat langka baru saya akan melakukan operasi pasar," jelas Sri Mulyani.

Seorang pedagang Pasar Srago Sri Widiyati (52) mengatakan stok MinyaKita mulai langka. Kelangkaan pasokan MinyaKita terjadi sejak sepekan lalu.

Baca juga: Cek Harga Pangan di Pasar Baturiti Bali, Jokowi Akui Harga Beras Naik

"Sudah satu mingguan stok MinyaKita langka. Kemarin cuma dapat lima karton jenis refill ukuran 1 liter," ungkap dia.

Sri Widiyati menjelaskan stok MinyaKita yang mengalami kelangkaan ini untuk kemasan botol 1 liter. Dirinya menjual MinyaKita kemasan botol 1 liter dengan harga Rp 16.000.

Selama ini, kata Sri Widiyati masyarakat bisa membeli MinyaKita dengan bebas tanpa menunjukkan KTP. Pembeli boleh membeli lebih dari 5 kilogram.

"Tidak usah pakai KTP. Belinya bebas. Beli lima kilogram boleh, beli berapa boleh tergantung stok minyak ada atau tidak," ungkap Sri Widiyati.

Baca juga: Sektor Pangan hingga Rokok Kretek Picu Inflasi di Bangka Belitung

Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, harga cabai merah besar naik menjadi Rp 45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.

Harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 60.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 55.000 per kilogram. Kemudian harga bawang merah naik menjadi Rp 45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 44.000 per kilogram.

Harga beras IR 64 naik menjadi Rp 12.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 11.500 per kilogram. Sementara harga beras C4 Rp 13.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 12.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com