BANGKA, KOMPAS.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak dalam pengolahan lada siap saji di Bangka Belitung kini bisa melakukan ekspor langsung ke Australia dan Filipina.
Seperti yang dilakukan Billiton Spice, UMKM mitra Bank Indonesia (BI) yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) langsung dengan pembeli luar negeri.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK) BI, Elsya MS Chani mengatakan, rempah-rempah merupakan komoditas terbesar unggulan ke-4 Indonesia yang dibutuhkan dunia.
Baca juga: Aniaya Remaja, Anggota Polisi di Simeulue Aceh Ditetapkan Tersangka
Tak heran jika komoditas tersebut berpeluang besar untuk diperdagangkan di kancah internasional.
"Lada merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat mendorong UMKM Indonesia di pasar global, sehingga pembinaan dan pemantauannya harus dilakukan secara berkelanjutan," kata Elsya pada awak media, Senin (6/2/2023).
Billiton Spices melakukan transaksi secara Business to Business (B2B) produk Lada Kemasan dengan pembeli dari Nour Restaurant (Australia) dan Rang-Ay Trading and Logistic Corporation (Filipina), dengan nilai kontrak pembelian pertama masing-masing 1320 pcs (10 karton) ke Sydney, Australia dan 3960 pcs (30 karton) ke Manila, Filipina.
Baca juga: Ayah Aniaya 2 Anaknya di Cimahi, Si Bungsu Disiksa Sampai Meninggal
Akses produksi lada UMKM ke pasar global terus diperluas karena selama ini cenderung didominasi Vietnam meskipun sebagian produknya berasal dari Indonesia.
Sebagai informasi, lada Belitung merupakan produk dengan sertifikasi Geographic Indication (GI) dengan sebutan Muntok White Pepper dan juga merupakan geo-produk dengan kandungan piperine tertinggi yaitu 5.6-7.2 persen.
Kepala Perwakilan BI Bangka Belitung, Faturachman mengatakan, Billiton Spices menjadi mitra sejak 2020.
Melalui dukungan capacity building dan onboarding UMKM, Bank Indonesia mendorong Billiton Spices menghilirisasi produk lada sehingga mampu bersaing di pasar domestik dan global.
"Kami mengundang petani lada setempat dalam mendorong produksi produk lada kualitas tinggi ke pasar domestik dan global. Ke depan, seluruh stakeholders terkait secara berkala memantau dan mengevaluasi seluruh end-to-end process hilirisasi dan promosi komoditas lada Belitung," ujar Faturachman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.