Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bayar Usai Open BO, Pria di Kendari Dikeroyok Waria hingga Pingsan

Kompas.com - 19/01/2023, 18:48 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com – Seorang pria beinisial LA dikeroyok dua orang waria hingga pingsan di salah satu kamar di BTN Graha Cempaka Asri Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua -Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi pengeroyokan dua waria itu terekam dalam dua video berdurasi 16 detik dan 6 detik, lalu viral di media sosial.

Penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (14/1/2023) pukul 15.00 Wita. Penyebabnya, LA tak sanggup membayar seorang waria yang dipesannya lewat aplikasi MiChat karena tidak punya uang.

Baca juga: Diduga Terlibat Prostitusi Online, 4 Wanita dan 1 Waria di Atambua Ditangkap Polisi

Kapolresta Kendari Kombes pol Muhammad Eka Faturahman, menuturkan aksi pengeroyokan itu berawal saat LA open BO atau booking online satu orang waria yang tidak diketahui identitasnya melalui aplikasi michat.

Kemudian korban dan waria tersebut janjian bertemu di BTN Graha Cempaka Asri yang merupakan kontrakan waria itu. Setelah tiba di rumah kontrakan korban masuk ke dalam kamar sang waria.

"Menurut pengakuan korban bahwa setelah di dalam kamar, waria tersebut meminta bayaran namun korban tidak memiliki uang. Sesuai keterangan korban tidak sempat berhubungan badan dengan waria itu, karena dia tidak memiliki uang untuk membayar waria," kata Kombes Eka, Kamis (19/1/2023).

Akibatnya, lanjut Kapolresta Kendari, waria itu marah lalu memanggil satu orang temannya yang juga waria kemudian bersama- sama menganiaya korban.

Selanjutnya, datang seorang pria untuk melerai aksi pengeroyokan itu, namun kedua waria tersebut tidak membiarkan korban pergi jika tidak membayar jasanya.

"Sehingga korban menyimpan satu buah HP sebagai jaminan, setelah itu korban dibiarkan pergi untuk mencari uang. Lalu korban langsung ke kantor Polresta Kendari mengadukan kejadian yang menimpanya," terangnya.

Baca juga: Waria Pemilik Salon Dibunuh Teman Dekat, Pelaku Emosi Tak Dibayar Seusai Kencan

Masih kata Kombes Eka, setelah menerima laporan pengaduan, pihaknya lalu membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan visum et repertum.

Setelah dilakukan visum, korban kembali ke penyidik Satreskrim Polresta Kendari dan menyampaikan bahwa laporannya tidak usah diproses karena handphone miliknya telah dikembalikan oleh waria yang telah mengeroyoknya.

"Korban mengambil keputusan untuk mencabut laporan polisi tentang kasus yang dialaminya agar tidak dilakukan proses lanjut," ujarnya.

Kasus lanjut karena malu

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitriyadi mengungkapkan bahwa Kamis pagi korban LA kembali mendatangi polresta Kendari, dan meminta agar kasus penganiayaan terhadap dirinya dilanjutkan kembali karena malu lantaran video pengeroyokan itu viral di media sosial sejak malam tadi.

"Saya perintahkan anggota untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku. Namun dua waria ini sudah tidak ada di rumah kontrakan yang menjadi TKP penganiayaan itu," kata Fitrayadi.

Ia menambahkan, anggota Satreskrim Polresta Kendari saat ini masih melakukan pencarian terhadap dua waria itu.

AKP Fitrayadi meminta kepada warga jika melihat dua orang pelaku penganiaya untuk segera melapor ke polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com