Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peringatan Dini Banjir Rob, Warga Watuwey Maluku Barat Daya kembali Mengungsi ke Gunung

Kompas.com - 19/01/2023, 16:45 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan warga desa Watuwey, kecamatan Dawelor Dawera, kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku yang menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 7,5 hingga kini masih memilih mengungsi di lokasi pegunungan di desa tersebut, Kamis (19/1/2023).

Warga masih memilih bertahan di lokasi pengungsian karena selain masih trauma dengan gempa yang terjadi, banyak rumah mereka juga rusak akibat gempa tersebut.

“Masih ada sebagian warga di sini yang mengungsi di gunung saat ini,” kata pimpinan Jemaat Gereja di desa Watuwey pdt Maria Afia Rahayaan kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis sore.

Baca juga: Waspada, Sepekan Kedepan Ada Potensi Banjir Rob di Pesisir Banten

Ia mengatakan, pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya telah mengimbau warga agar kembali ke desa setelah gempa terjadi.

Namun sebagian warga yang masih merasa trauma sehingga mereka belum mau kembali.

“Kita dari gereja dan pemerintah kecamatan serta pemkab Maluku Barat Daya sudah mengarahkan masyarakat untuk turun cuma mereka masih trauma, memang ada sebagian yang sudah kembali tapi ada sebagian masih di gunung,” katanya.

Ia mengakui, tadinya sebagian warga sudah kembali ke desa, namun banyak dari telah kembali lagi ke lokasi pegunungan yang berjarak 3 kilometer dari desa setelah muncul peringatan dini dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi banjir rob di sejumlah daerah di Maluku.

“Tadinya sebagian sudah turun tapi mereka naik lagi ke gunung setelah ada peringatan dini dari BMKG soal banjir rom itu, karena memang kita di daerah pesisir laut dan desa kita tidak punya tanggul penahan gelombang, jadi kita maklumi,” ungkapnya.

Baca juga: Banjir Rob Terjang Halmahera Utara, 21 KK Mengungsi

Dia menambahkan saat ini dari sekitar 400 jiwa warga di desa itu ada sekitar 70 persen warga desa yang telah berada di lokasi pengungsian.

“Sore ini saya belum nai cek tapi memang sudah banyak yang naik lagi, tadi hasil rapat warning itu nanti sampai tanggal 25 jadi nanti setelah tanggal 25 kita arahkan lagi warga kembali,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com