KUPANG, KOMPAS.com - Mathias Sau, warga Desa Popnam, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), membacok istrinya Adriana Nufeto menggunakan sebilah parang.
Akibatnya, ibu rumah tangga tersebut harus dilarikan ke rumah sakit, karena menderita luka berat.
"Usai membacok istrinya, pelaku (Mathias) kabur ke hutan," ungkap Kepala Kepolisian Sektor Noemuti, Inspektur Polisi I Wayan Guna, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (8/1/2023) malam.
Baca juga: Unisba Sebut Ecky Pelaku Mutilasi Angela Tidak Lulus Kuliah dan Bermasalah
Kasus itu, sambung Wayan, dilaporkan oleh anak kandung korban dengan nomor polisi, LP/B/02/I/2023/Polsek Noemuti/Polres TTU/Polda NTT di SPKT Polsek Noemuti, Polres TTU.
Menurut Wayan, belum diketahui motif pembacokan, karena saat ini korban Adriana masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, Kabupaten Belu. Termasuk pelaku Mathias Sau, yang masih bersembunyi.
"Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit, sehingga kita belum bisa mengungkap motif kasus ini," kata dia.
Baca juga: Usai Bacok Ayahnya, Anak di Kediri Jalan Kaki Antar Korban ke RS
Berdasarkan keterangan anak pasangan suami istri itu yang berinisial SS (14), kejadian berawal saat korban sedang tidur siang karena sakit.
Pelaku kemudian masuk ke kamar korban melalui jendela. Tanpa banyak bicara, langsung membacok korban di bagian tangan kiri. Usai membacok korban, pelaku melarikan diri ke hutan.
SS yang melihat ibunya terluka parah, memberitahukan kejadian itu ke tetangga dan keluarganya.
Mereka lalu membawa Adriana menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
Namun karena kondisi Adriana memburuk, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.
Untuk penanganan lebih lanjut, Adriana dibawa ke RSUD Atambua.
"Informasi dari anak korban, kalau beberapa hari sebelum dibacok, korban sempat dianiaya. Setelah itu pelaku kabur dari rumah. Kemudian muncul lagi dan membacok korban," ungkap Wayan.
Saat ini, sambung Wayan, pihaknya masih memburu pelaku yang bersembunyi di hutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.