KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah saksi mata telah diperiksa terkait tewasnya Ferdinandus Lango Bili (27), yang tertembak pistol milik Brigadir Satu (Briptu) ER.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan, ada beberapa keterangan dari para saksi yang berubah.
"Jadi, cerita korban (Ferdinandus) acungkan pisau ke pelaku (Briptu ER) tidak benar," ungkap Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023) petang.
Baca juga: Pistol Briptu ER Meletus Saat Bercanda, Ferdinandus Tewas Tertembak
Para saksi lanjut Ariasandy, sebelumnya berbohong dan menyebutkan, Ferdinandus sempat menodongkan pisau ke Briptu ER.
Namun, ketika diperiksa intensif, para saksi mengaku dan menceritakan kronologi yang sebenarnya. "Keterangan mereka (saksi) berbeda dengan keterangan awal," ujar dia.
Ariasandy pun menuturkan kronologi kasus tersebut, berawal pada 6 Januari 2023, sekitar pukul 22.00 Wita.
Ketika itu lanjutnya, korban Ferdinandus Lango Bili sedang duduk bersama beberapa rekan lainnya seperti pelaku Briptu ER, Brian Yulius Kili, Markus Puji Raja, Adrian Adi Saputra, Gerison Gilbert Gala, Nigel Beko Ora, Yohanis Adi Saputra, dan Januar Maulogo Ratu Jaga.
Mereka duduk-duduk di teras rumah milik orangtua Januar Maulogo Ratu, yang terletak di kilometer 1, belakang Gereja Letemolana, Kelurahan Wailiang, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.
Korban dan rekannya berkumpul untuk merayakan ulang tahun Januar Maulogo Ratu Jaga.
Baca juga: Kronologi Ferdinandus Tewas Tertembak Pistol Briptu ER, Berawal Candaan di Pesta Ulang Tahun
Kemudian, pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 00.15 Wita, korban Ferdinandus mengangkat telepon selulernya sambil bercermin.
"Melihat itu, pelaku (Briptu ER) menegur korban sambil bercanda dan mengatakan 'kau macam kayak perempuan saja'," ujar Ariasandy, meniru ucapan Briptu ER.
Tak berselang lama, Briptu ER lalu mengambil senjata api jenis pistol HS-9, sambil mengarahkan larasnya ke arah perut Ferdinandus.
"Senjata itu meledak sebanyak satu kali dan mengenai perut bagian kanan korban," ungkap Ariasandy.
Ferdinandus yang tertembak, langsung tersandar di sofa. Briptu ER dan rekannya yang panik, kemudian membawa Ferdinandus ke Rumah Sakit Lende Moripa.
"Namun, sekitar pukul. 01.00 Wita, korban akhirnya meninggal dunia," kata Ariasandy. Briptu ER lalu mengamankan diri ke Markas Polres Sumba Barat.