KENDAL, KOMPAS.com - Banjir di beberapa daerah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, masih belum surut hingga Minggu (1/12/2022), meski hari ini tidak diguyur hujan.
Seperti di Perumahan Griya Praja Mukti RSS, kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, ketinggian air masih cukup tinggi dan banyak warga yang belum pulang dari pengungsian.
“Air yang masuk ke rumah masih tinggi. Masih selutut saya,” kata Yeti (55), ASN pemerintah Kabupaten Kendal yang menjadi korban banjir.
Baca juga: Awal Tahun, 50 Rumah Warga Kabupaten Kupang Terdampak Banjir
Warga lain, Suryo, mengaku air yang menggenangi perkampungannya sejak Sabtu hingga hari ini belum surut. Bahkan siang tadi, air semakin tinggi.
“Di perumahan ini, ada 1.000 rumah dan semuanya kemasukan air,” kata Suryo.
Ia menambahkan, banjir kali ini lebih besar dibandingkan tahun -tahun sebelumnya.
“Biasanya ketika Kota Kendal dilanda banjir, air tidak sampai ke kawasan perumahan,” ujar Suryo.
Menurut Suryo, banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Ketinggian banjir di dalam rumah rata-rata sekitar 40 centimeter dan di luar rumah sekitar 65 centimeter.
“Ketinggian air yang masuk di rumah saya sekitar 40 centimeter dan di luar 65 centimeter, sehingga banyak warga yang mengungsi," jelas Suryo.
Sementara itu, Sekda Kendal, Sugiyono menerangkan, penyebab belum surutnya banjir di beberapa perkampungan, karena air di bendungan Trompo belum surut.
“Tapi di wilayah Kaliwungu, Kaliwung Selatan, Brangsong, ahamdulillah banjir sudah surut, “ kata Giyono.
Sugiyono menegaskan, penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Kendal, sementara ini, menutup lubang jalan, dan memperbaiki tanggul kali Waridin yang jebol secara darurat.
Baca juga: Banjir Semarang, Penumpang KA Brantas Tujuan Brebes hingga Pekalongan Dialihkan Pakai Bus
“Kami juga mendirikan lima dapur umum. Tapi yang 2, di Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan, sudah kami tarik, karena air sudah surut,” ujar Giyono.
Tiga dapur umum yang tersisa, yaitu di Sabillulrasad untuk wilayah Kec Ngampel, di Kendal, kantor Muhamadiyah di jalan Pemuda Kendal, tambah Giyono, masih berfungsi sampai keadaan stabil
“Stok bahan baku untuk dapur umum, dari pemerintah dan ibu PKK,” pungkas Giyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.