Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Izinkan Impor Beras, Wamentan: Harus Sesuai Kondisi di Lapangan

Kompas.com - 15/12/2022, 10:04 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com -Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi menanggapi perihal rencana impor beras sebanyak 500.000 ton kepada Perum Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang sudah menipis jelang akhir 2022.

Menurut Harvick, persoalan impor maupun ekspor harus melihat kondisi sebenarnya di lapangan.

"Saya sampaikan juga, tadi ada pertanyaan bahwa di 2021 saya yang pertama melawan impor beras," kata Harvick saat kunjungan kerja hilirisasi produk pertanian di Desa Baturaden, Kecamatan Batujaya, Karawang, Rabu (14/12/2022).

Harvick menyebutkan, tidak ada kesengajaan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menyengserakan, apalagi soal masalah jumlah produksi beras.

Baca juga: Pemerintah Izinkan Impor Beras, Moeldoko: Tidak Akan Ganggu Produksi Petani

"Saya bukannya anti impor, tapi kalau memang diperlukan dan memang ini membahayakan ya tentu saja daripada masyarakat tidak terpenuhi. Cuma itu aja, pada prinsipnya itu," ujarnya.

Sesuai arahan presiden, kata dia, untuk komoditas holtikultura maupun buah-buahan presentase ekspor 70 persen dan impor 30 persen. Misalnya impor komoditas yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri.

"Jadi ini penting dipahami oleh masyarakat. Dikotominya ini harus diperjelas," ujar dia.

Adapum soal beda data stok beras menurut Harvick merupakan hal standar.

"Itu si sebenarnya suatu hal yang standar. Sebenarnya dari awal dan sekarang sudah ada jalan keluar kita menyamakan visi, menyamakan versi antara Bulog dengan pemerintah," kata Harvick

Bulog, kata Harvick, sebagai pengendali artinya yang membeli juga menyalurkan terus berkoordinasi dengan pemerintah. Karenanya ia berharap segera ada jalan keluar bagi persoalan tersebut.

"Mudah-mudahan ada jalan keluar yang baik untuk mereka," kata dia.

Di sisi lain, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebut produksi padi di Karawang pada 2021 mencapai 1,3 juta ton gabah kering panen (gkp) atau setara 850 ribu ton beras.

Sedangkan kebutuhan 2,6 juta penduduk Karawang diperkirakan hanya 300 ribu ton beras.

"Sehingga Karawang surplus 550 ribu ton beras untuk kebutuhan pangan nasional," ujar Cellica.

Bulog menyalurkan beras murah pogram Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (15/12/2022).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Bulog menyalurkan beras murah pogram Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (15/12/2022).

Karawang bahkan mendapat penghargaan urutan kedua penyumbang swasembada nasional oleh Presiden RI. Adapun urutan pertama Kabupaten Indramayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com