KOMPAS.com - Tembang Gambuh adalah salah satu judul dari tembang macapat. Dimana, Tembang macapat adalah sastra Jawa yang berbentuk puisi atau tembang.
Tembang gambuh merupakan tembang yang menggambarkan keadaan manusia yang membangun rumah tangga menuju keluarga yang saling melengkapi dan harmonis.
Gambuh berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu tambuh, embuh, jumbuh yang bermakna tepat, cocok, atau sesuai.
Sepertihal tempat macapat lainnya, tembang gambuh memiliki watak dan aturan atau paugeran.
Berikut ini adalah watak, aturan atau paugeran, dan contoh tembang Gambuh.
Watak tembang macapat digunakan sebagai acuan untuk membuat lirik lagu meskipun seringkali tidak berlaku secara mutlak.
Tembang gambuh mempunyai watak kekeluargaan, kerukunan, dan kebersamaan makhluk sosial.
Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat
Watak tersebut dapat membangun rasa persaudaraan dan kekerabatan satu dengan yang lainnya. Sedangkan, karakternya jelas, yaitu tidak ragu-ragu dan wajar.
Setiap tembang macapat mempunyai aturan atau paugeran yang berbeda, tak terkecuali dengan tembang gambuh.
Paugeran berfungsi menjadi ciri-ciri pada setiap tembang macapat.
Paugeran ini mengacu pada jumlah baris (guru gatra), jumlah suku kata (guru wilangan), dan vokal (guru lagu).
1. Guru Gatra
Guru gatra tembang Gambuh dalah lima baris. Artinya, ada lima baris dalam setiap satu bait tembang ini.
2. Guru Wilangan
Guru wilangan berupa jumlah suku kata dalam setiap baris. Guru wilangan tembang Gambuh adalah 7, 10, 12, 8, 8.