Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nobar Piala Dunia di Warung Kopi di Pontianak Berakhir Rusuh, Ternyata Ini Sebabnya

Kompas.com - 11/12/2022, 21:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kegembiraan menonton bersama siaran Piala Dunia Qatar di sebuah warung kopi di Kota Pontianak, berakhir rusuh, Minggu (11/12/2022).

Para pengunjung terlibat baku hantam di warung kopi yang berada di Jalan Setiia Budi itu.

Menurut polisi, pemicu perkelahian adalah salah paham antarpengunjung yang merasa terhalangi pandangan saat menonton.

Baca juga: [POPULER REGIONAL] Suasana Haru Sungkeman Kaesang Pangarep | Jangan Lagi Ada Konvoi Piala Dunia di Jalan

“Peristiwa tersebut terjadi dikarenakan kesalahpahaman antara kedua belah pihak, sehingga menimbulkan keributan pada saat menonton pertandingan sepakbola,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto.

Baca juga: Gara-gara Pandangan Terhalang Saat Nobar Piala Dunia, Sejumlah Pemuda Ribut di Warung Kopi

Kronologi

Indra menjelaskan, keributan terjadi ketika seorang pengunjung berinisial AN sednag duduk santai di depan layar menyaksikan pertandingan sepakbola.
Setelah itu, seorang pria berinisial AD datang dan berdiri di depan AN.
Melihat itu, AD emosi karena AN telah menghalangi pandangan AN ke layar televisi.

“AN lalu menegur AD, agar tak berdiri di depan dia menonton sepakbola. Tapi AD malah menanyakan balik,” ucap kata Indra.

 

AN merasa ditantang lalu memukul punggung AD.

Tak terima dengan perlakuan itu, AD keluar dari warung kopi dan menelepon keluarganya. Kemudian, sejumlah anggota keluarga AD datang ke lokasi tersebut.

“Karena sudah ramai, keributan tak terelakkan lagi,” terang Indra.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah aparat kepolisian datang, kedua belah pihak bersedia berdamai.

“Mereka sepakat damai dengan menandatangi surat pernyataan damai dengan didampingi oleh keluarga masing-masing,” tutup Indra.

(Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com