Salin Artikel

Nobar Piala Dunia di Warung Kopi di Pontianak Berakhir Rusuh, Ternyata Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Kegembiraan menonton bersama siaran Piala Dunia Qatar di sebuah warung kopi di Kota Pontianak, berakhir rusuh, Minggu (11/12/2022).

Para pengunjung terlibat baku hantam di warung kopi yang berada di Jalan Setiia Budi itu.

Menurut polisi, pemicu perkelahian adalah salah paham antarpengunjung yang merasa terhalangi pandangan saat menonton.

“Peristiwa tersebut terjadi dikarenakan kesalahpahaman antara kedua belah pihak, sehingga menimbulkan keributan pada saat menonton pertandingan sepakbola,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto.

Kronologi

Indra menjelaskan, keributan terjadi ketika seorang pengunjung berinisial AN sednag duduk santai di depan layar menyaksikan pertandingan sepakbola.
Setelah itu, seorang pria berinisial AD datang dan berdiri di depan AN.
Melihat itu, AD emosi karena AN telah menghalangi pandangan AN ke layar televisi.

“AN lalu menegur AD, agar tak berdiri di depan dia menonton sepakbola. Tapi AD malah menanyakan balik,” ucap kata Indra.

AN merasa ditantang lalu memukul punggung AD.

Tak terima dengan perlakuan itu, AD keluar dari warung kopi dan menelepon keluarganya. Kemudian, sejumlah anggota keluarga AD datang ke lokasi tersebut.

“Karena sudah ramai, keributan tak terelakkan lagi,” terang Indra.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah aparat kepolisian datang, kedua belah pihak bersedia berdamai.

“Mereka sepakat damai dengan menandatangi surat pernyataan damai dengan didampingi oleh keluarga masing-masing,” tutup Indra.

(Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2022/12/11/210000578/nobar-piala-dunia-di-warung-kopi-di-pontianak-berakhir-rusuh-ternyata-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke