Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Pencarian Korban Gempa Cianjur, 78 Orang Ditemukan Tewas, Sisa 11 Orang

Kompas.com - 03/12/2022, 12:53 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Memasuki hari terakhir masa perpanjangan pencarian dan pertolongan korban hilang gempa Cianjur, tim SAR gabugan memusatkan pencarian di warung Sate Sinta dan Cijedil RT 003.

Di dua lokasi yang berada di lingkup Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, itu diduga masih ada sebelas korban tertimbun.

Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, sejak hari pertama pencarian dan pertolongan, tim SAR gabungan berhasil menemukan 78 korban tewas.

Baca juga: Pemprov NTB Kirim Bantuan Produk Lokal ke Cianjur, Ada Ayam Taliwang hingga Sate Rembige

“Sebanyak 26 korban di lokasi warung Sate Sinta, 18 orang di Cijedil RT 003, dua orang di lokasi longsor Kampung Cicadas, dan sisanya tersebar di beberapa titik lokasi di desa dan kecamatan lain sejak hari pertama kejadian (gempa),” kata Jumaril kepada Kompas.com di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat (2/12/2022) malam.

Disebutkan, kondisi cuaca penghujan dan gempa susulan yang masih terjadi sangat memengaruhi proses pencarian dan pertolongan.

Selain itu, menurut Jumaril, makin lama waktu pencarian maka akan semakin menyulitkan, dan tim harus ekstra hati-hati terutama dalam penggunaan alat berat.

"Material lomgsoran ini kan tak hanya tanah, namun juga reruntuhan bangunan rumah yang juga turut tertimbun," ujar dia.

Jumaril mengemukakan, selama proses pencarian dan pertolongan korban, tim evakuasi menghadapi berbagai kendala, di antaranya kondisi cuaca penghujan dan masih adanya gempa susulan.

"Gempa susulan ini paling kita waspadai karena sangat riskan dan bisa memicu longsor susulan," ujar dia.

Baca juga: Soal Kapan Gempa Susulan Cianjur Berhenti, Ini Prediksi BMKG

Selain itu, ketebalan material longsor juga cukup menyulitkan tim saat melakukan pencarian secara manual.

"Seperti di area kerja atau lokasi warung sate Sinta, itu kan tebing longsor ke jalan lalu ke jurang sehingga membawa banyak material, belum lagi kondisi medannya yang curam" imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Cianjur menginformasikan,jumlah korban meninggal dunia mencapai 331 orang.

Selain menelan korban jiwa, gempa yang berpusat di Desa Sarampad Cugenang ini juga meluluhlantakkan rumah-rumah warga dan merusak ratusan infrastruktur dan fasilitas publik.

Baca juga: Tahap Pertama, 8.341 Rumah Korban Gempa Cianjur Segera Diperbaiki

"Ada 29.985 rumah rusak termasuk sekolah 520 unit, tempat ibadah 264 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung perkantoran 17 unit," kata Herman, Jumat (2/12/2022) petang.

Akibat dampak kerusakan materil tersebut, sebanyak 114.683 jiwa mengungsi yang tersebar di 494 lokasi pengungsian.

"Wilayah terdampak berada di 16 kecamatan di 169 desa," ujar Herman.

Hingga kini, BMKG mencatat ada 373 kali gempa susulan dari mainshock awal atau gempa utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com