KOMPAS.com - Polisi masih melakukan upaya penyelidikan terkait laporan kasus kehilangan barang berharga milik wisatawan asal Jerman.
Sebelumnya, barang berharga seperti laptop dan kamera hilang saat turis asing itu tertidur di dalam bus saat perjalanan dari Jepara ke Malang.
Setelah dicek, ternyata isi tas laptop milik WNA itu telah berganti menjadi buku berwarna hijau dan tas kamera berubah berisi botol air.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti letak lokasi hilangnya barang berharga tersebut.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari turis asing yang kehilangan barang-barang berharganya sekitar satu bulan yang lalu.
"Laporan dari wisatawan asing tersebut sudah sebulan lalu. Dari Polresta Malang Kota membantu membuatkan laporan kehilangan," kata Eko, Minggu.
Setelah menerima laporan, petugas Sat Reskrim Polresta Malang Kota menyelidiki laporan kehilangan tersebut.
Namun, sampai saat ini, belum diketahui lokasi tepat hilangnya barang-barang berharga tersebut.
Berdasarkan keterangan dari WNA asal Jerman itu, barang-barang berharga itu hilang saat menaiki bus dari Jepara ke Kota Malang.
"Belum tahu TKP-nya di mana, sedang dilakukan penyelidikan. Sebelumnya, wisatawan asing itu naik bus dari Jepara ke Kota Malang," ucap dia.
Dalam perjalanan menaiki bus tersebut, korban sempat tertidur dan baru bangun saat sudah sampai di Kota Malang.
"Ketika sampai di Kota Malang, dilihat barang-barang dalam tasnya hilang, terus membuat laporan ke Polresta Malang Kota," jelas dia.
Sebelumnya, video pengakuan kehilangan turis asing itu viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 33 detik, turis asing memperlihatkan isi tas laptopnya yang telah berganti menjadi buku berwarna hijau.
Selain itu, tas kameranya juga telah berubah berisi botol air.
Di akhir video, turis asing itu menunjukkan bukti laporan polisi berstempel Polresta Malang Kota atas kehilangan barang-barang berharga itu.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.