Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Indang: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Kompas.com - 26/10/2022, 22:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari Indang atau juga dikenal sebagai Tari dindin Badindin adalah tarian tradisional khas Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

Nama Indang berasal dari Bahasa Minang yang berarti sebuah rebana kecil yang berfungsi untuk mengatur tempo.

Baca juga: Tari Indang, Alat Dakwah Ulama di Pariaman

Walau dikenal sebagai tarian tradisional, sebenarnya Tari Indang adalah bentuk percampuran dari sastra lisan yang disampaikan dengan gerakan dan ditampilkan secara berkelompok.

Tari Indang ditarikan oleh penari yang berjumlah ganjil dan satu orang sebagai tukang dzikir.

Baca juga: Tari Payung: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Sejarah Tari Indang

Dilansir dari laman Gramedia, Tari Indang pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Burhanuddin pada sekitar abad ke-13 atau abad ke-14.

Mulanya Tari Indang digunakan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Sumatera Barat.

Baca juga: Tari Piring: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan dan Maknanya

Sumber sejarah lain menyebut Tari Indang atau Tari dindin Badindin sejatinya dibawa masuk oleh para pedagang Arab yang sedang berlabuh di Minangkabau dan ingin memperkenalkan agama Islam.

Disebut pula bahwa salah seorang pengikut Syekh Burhanuddin yang bernama Rapa’I mulai memperkenalkan tarian ini dalam perayaan Tabuik di Pariaman.

Lebih lanjut, pada masa lalu terdapat dua jenis aturan dalam pementasan tarian ini, yaitu aturan indang naik dan turun.

Tarian indang naik akan ditampilkan pada awal atau hari pertama pementasan yang dilaksanakan pada malam hari sekitar pukul 11-12 malam.

Sedangkan untuk indang turun dipentaskan ketika senja atau hari mulai malam dan selepas solat Magrib.

Namun seiring berjalannya waktu kedua aturan tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Gerak Tari Indang

Gerakan Tari Indang disebut hampir mirip dengan gerak Tari Saman dari Aceh, yang membedakan adalah tempo di mana gerak Tari Indang lebih lambat dari Tari Saman.

Gerak Tari Indang dimulai dengan dua baris penari yang masuk ke panggung dari arah kiri dan kanan.

Satu baris penari akan langsung duduk berlutut, sementara baris lain akan melakukan gerak tari sambil berdiri baru kemudian ikut berlutut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com