Setelah semua penari berlutut dalam posisi sejajar, mereka akan menaruh indang di lantai dan memberikan hormat dengan menyatukan kedua tangan di depan dada.
Selanjutnya tabuhan musik dimulai dan para penari mulai bergerak sesuai tempo.
Gerak pertama adalah gerak pertama disebut gerak persembahan yang dilanjutkan dengan gerakan inti.
Beberapa gerakan inti Tari Indang adalah antak siku, bago baranang, dan alang tabang.
Selesai melakukan gerakan inti, penari akan melakukan gerakan penutup sebelum menyudahi pertunjukannya.
Pola lantai Tari Indang adalah pola lantai horizontal dengan bentuk berbanjar sejajar dari sisi kiri ke sisi kanan.
Sementara dalam melakukan geraknya, terkadang penari juga menambah pola lantai lain seperti bentuk huruf V dan V terbalik, zig zag, melingkar, hingga pola berpasangan dua atau tiga orang.
Tari Indang juga menggunakan properti khusus seperti busana, aksesoris, dan alat musik pengiring.
Busana yang dikenakan penari Indang adalah busana tradisional khas dari Minangkabau atau Melayu.
Busana penari wanita berupa baju yang sedikit longgar, celana hitam yang juga longgar, hiasan kepala, penutup kepala atau jilbab, dan tak lupa juga sarung khas Minang.
Sedangkan untuk penari pria, juga memakai baju yang longgar, celana hitam longgar, hiasan kepala, dan sarung khas dari Minang.
Baik penari wanita atau pria akan membawa indang sebagai aksesoris.
Busana untuk tukang Dzikir atau pelantun syair yang akan mengiringi tarian biasanya hanya menggunakan pakaian koko biasa.
Awalnya Tari Indang disajikan dengan menggunakan iringan alat musik perkusi yaitu indang atau ripai.
Namun terkadang Tari Indang juga memanfaatkan tepukan penari ke badan atau lantai panggung saja.