Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penumpang Kapal Cantika Lestari yang Terbakar: Saya Sempat Selamatkan Seorang Bayi

Kompas.com - 25/10/2022, 16:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Mathias Asmau, penumpang kapal Cantika Lestari 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang selamat dari kebakaran, menceritakan detik-detik musibah yang menimpanya dan ratusan penumpang lain.

Mathias menjelaskan, kapal tersebut berlayar dari pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi Kabupaten Alor, Senin (24/10/2022) pukul 13.00 Wita.

Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Novita 4 Jam Terombang-ambing di Laut, Terpisah dengan Ayahnya yang Terhempas Gelombang

Ketika memasuki Perairan Naikliu, Mathias mendengar bunyi ledakan di bagian belakang dek kapal.

Setelah itu, api pun mulai membesar dan membakar isi ruangan. Meski terbakar, kapal itu terus melaju hingga empat jam lamanya.

Saat itu, Mathias berada di bagian kanan area ruang B. Ia menyebut, ada banyak korban terbakar di bagian dek C dan ruang VIP.

Mathias pun menyelamatkan puluhan korban ke arah luar, setelah itu dirinya yang terakhir keluar ruangan.

"Saat kejadian, saya juga sempat selamatkan seorang bayi berumur sekitar satu tahun," ungkap Mathias di Kupang, Selasa (25/10/2022).

Menurut Mathias, dirinya tak mengetahui siapa orangtua anak tersebut.

Awalnya Mathias mengira sang anak telah meninggal. Ia pun mendekati bayi tersebut. Ternyata bayi itu masih bernafas.


Mathias berusaha memberikan pertolongan pertama dengan menekan perut anak itu. 

"Setelah muntah, anak ini akhirnya mulai bernapas dengan normal sehingga saya gendong dia menuju kapal penyelamat," ujar dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com