Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Guru Diduga Intoleran di Rokan Hulu, Massa Demo Minta Proses Hukum Lanjut

Kompas.com - 18/10/2022, 06:19 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Massa yang mengatasnamakan Pemuda Batak Bersatu Cabang Rohung melakukan aksi unjuk rasa terkait tuntutan adanya guru yang intoleran terhadap siswanya di Markas Polres (Mapolres) Rokan Hulu (Rohul), Kecamatan Rambah, Kabupaten Rohul, Riau, Senin (17/10/2022).

Mereka meminta agar proses hukum tetap berjalan meski sudah berdamai.

Aksi massa ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Apalagi, mereka unjuk rasa terkait persoalan agama.

Baca juga: 10 Sekolah Negeri Diduga Intoleran, Sanksi Tegas Berlaku bagi ASN Diskriminatif

"Benar, tadi kami dari TNI bersama kepolisian melakukan pengamanan terhadap massa yang unjukrasa di Polres Rohul. Unjukrasa berjalan dengan damai dan lancar," ujar Serda Dedy Samosir, selaku Penerangan Humas Koramil 02/Rambah saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin.

Saat ditanya soal tuntutan massa unjuk rasa, Dedy menyebutkan, terkait adanya seorang tenaga pengajar di SMKN 1 Tandun, Kabupaten Rohul yang diduga melakukan tindakan intoleran terhadap siswa non-muslim.

Sementara itu, Ketua Pemuda Batak Bersatu Kabupaten Rohul, Sarifuddin Marbun mengatakan, meski persoalan guru diduga intoleran terhadap siswa non-muslim berakhir damai, namun proses hukum tetap harus dilanjutkan.

"Langkah pihak kepolisian melakukan mediasi terhadap siswa dengan oknum guru di SMKN 1 Tandun tersebut merupakan langkah yang baik. Akan tetapi, proses hukum harus ditegakkan," kata Sarifuddin saat diwawancarai wartawan, Senin.

Pihaknya mengaku sudah mendapat informasi bahwa guru dengan siswa tersebut sudah berdamai.

Menurutnya, perdamaian itu sah-sah saja.

"Itu sah-sah saja. Bahkan, secara kemanusiaan kami juga sudah memaafkannya. Tetapi, kalau secara hukum harus ditindak tegas, agar ke depan hal seperti ini tidak terulang kembali," ujar Sarifuddin.

Kronologi kejadian

Kasus guru diduga intoleran terhadap siswa non-muslim terjadi di SMKN 1 Tandun di Rohul, Jumat (14/10/2022).

Hal itu disampaikan salah satu orangtua korban, Jonses Sianturi saat mengikuti unjuk rasa.

Awalnya, siswa yang beragama islam sedang melaksanakan kegiatan ibadah. Begitu pun dengan siswa non-muslim juga melaksanakan kegiatan ibadah.

"Kebetulan pada hari itu guru dari umat Nasrani tidak hadir. Tapi, ada salah satu senior di antara murid yang dipercaya untuk memberikan ibadah kebaktian kepada murid yang lain. Begitu anak-anak melaksanakan kegiatan kebaktian, lalu datang seorang guru inisial M menendang pintu dengan keras dan langsung masuk ke ruangan sambil berkata yang tidak etis atau bertindak intoleran kepada murid," ungkap Jonses.

Baca juga: Aksi Intoleran di Sekolah Jakarta, Guru Larang Murid Pilih Ketua OSIS Nonmuslim hingga Paksa Siswi Berjilbab

Tak hanya berkata kasar, sebut dia, guru tersebut juga diduga memukul siswa.

"Anak saya dipukul pakai sapu. Dia berkata kasar kepada anak saya," akui Jonses.

Ia mengatakan, anaknya itu mengadu sehari setelah kejadian. Bahkan, persoalan itu telah diambil jalan damai antara siswa dan guru di Polsek Tandun.

"Kami orangtua tidak tahu mereka buat perdamaian. Makanya kami tidak terima dan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian," kata Jonses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com