Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perampok dan Pembunuh Pasutri di Banyuasin Ditangkap, 1 Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 14/10/2022, 11:18 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com - Kasus perampokan dan pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Sunardi (55) dan Sri Narti (50) akhirnya terungkap setelah empat pelaku tertangkap.

Keempat pelaku tersebut adalah Yuda alias Bayu (42), Kailani alias Kai (49), Muhammad Renaldi (38), dan RA (16). Semua tersangka merupakan warga Kabupaten Banyuasin.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Harry Dinar mengatakan, penangkapan keempat tersangka ini berlangsung Kamis (13/10/2022) kemarin.

Baca juga: Pembunuh Iwan Boedi, Saksi Korupsi di Semarang Teridentifikasi, Polisi: Dia Orang Profesional

Semula, tim gabungan dari Polres Banyuasin dan Polda Sumatera Selatan melakukan penyidikan terhadap kasus kematian yang menimpa Sunardi dan Sri yang dirampok pada Rabu (12/10/2022).

Dari hasil penyidikan, petugas mendapatkan informasi bahwa kedua tersangka yakni Yuda dan Kailani mencoba kabur dengan melintasi Sungai Kelapa Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.

“Setelah itu kami melakukan pengejaran terhadap speedboat yang ditumpangi kedua pelaku. Saat berpapasan kedua tersangka ini mencoba melarikan diri,” kata Harry, Jumat (14/10/2022).

Saat keduanya hendak melarikan diri, polisi memberikan tembakan peringatan. Namun, upaya itu tak dihiraukan kedua tersangka hingga polisi melumpuhkan keduanya dengan tembakan di kaki.

Hasil interogasi yang dilakukan terhadap keduanya, mereka mengaku ada lima orang yang merampok korban.

Baca juga: Suami Istri di Banyuasin Tewas Diduga Jadi Korban Perampokan, Tangan dan Kaki Terikat Karet Ban

Kemudian, petugas kembali melakukan pengejaran dan menangkap dua pelaku lagi yakni RA (16) dan M Renaldi. Sementara, satu tersangka lagi inisial KV masih dalam pengejaran.

“Satu pelaku masih di bawah umur juga ikut terlibat,” jelas Kasat.

Menurut Harry, dari hasil pemeriksaan, para tersangka mengambil uang tunai milik korban sebanyak Rp 232.930.000 yang disimpan dalam rumah. Kemudian, perhiasan emas dan handphone serta rokok dagangan milik korban juga dirampas pelaku.

“Kedua korban tewas setelah dianiaya oleh kedua pelaku, tangan, dan kakinya terikat,” ujarnya.

Atas perbuatannya, keempat tersangka ini terancam dikenakan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancamannya hukuman penjara di atas lima tahun.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat karet ban lantaran diduga kuat menjadi korban perampokan, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Pemberhentian Sekdes Banyuasin yang Diduga Minum Miras Berjalan Lambat, padahal Kades Janjikan 10 Hari

Kedua korban tersebut adalah Sunardi (55) dan istrinya Sri Narti (50) yang tercatat sebagai warga RT 08, Dusun III, Jalur 15, Desa Nunggal Sari, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin. 

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Hary Dinar mengatakan, korban ditemukan tewas sekitar pukul 08.00WIB.

Dari hasil pemeriksaan, kedua korban mengalami luka di bagian kepala akibat benda tumpul hingga menyebabkannya tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com