Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah Laut 'Baritan' Desa Asemdoyong Tercatat Sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2022

Kompas.com - 07/10/2022, 19:04 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Khairina

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com- Upacara sedekah laut atau dalam bahasa lokal disebut 'Baritan' Desa Asemdoyong, Pemalang, Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Tahun 2022.

Penetapan WBTB Indonesia Tahun 2022 tersebut diadakan Kemendikbudristek RI di Yogyakarta pada Jumat (30/9/2022) lalu.

Baca juga: Bupati, Polisi, TNI hingga Suporter di Pemalang Gelar Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan

Kepala Desa Asemdoyong Yusuf Mujadi, Jumat (7/10/2022) mengatakan, penetapan WBTB oleh pemerintah merupakan sebuah upaya pelindungan terhadap budaya bangsa.

"Baritan merupakan tradisi turun temurun yang diadakan setahun sekali, tepatnya pada bulan Muharam/Suro (penanggalan Jawa). Setahu saya sudah ada sejak tahun 1952, sebelum itu juga sebenarnya sudah ada namun dilaksanakan secara mandiri tidak terpusat seperti sekarang ini,"ujarnya.

Baca juga: Pemilik Ruko Megah yang Terima Bansos di Pemalang Akhirnya Mundur
Lebih lanjut, esensi dari seremoni ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas hasil laut yang diperoleh warga Asemdoyong.

Diketahui sebagian warga Asemdoyong bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Baritan merupakan kegiatan yang dilakukan seluruh nelayan sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.” ungkapnya.

Diketahui, alur penetapannya dimulai dari usulan Dindikbud Kabupaten Pemalang pada tahun 2021. Lalu dilanjutkan pencatatan WBTB yang dilakukan pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kota, provinsi, atau pribadi/lembaga lain.

Sedangkan pengusulan penetapan WBTB menjadi WBTB Indonesia dilakukan pemerintah provinsi, melalui dinas yang membidangi kebudayaan.

Penilaian dan penetapan dilakukan tim ahli WBTB yang dibentuk oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, aktivitas inti dalam upacara Baritan yaitu pelarungan sesaji.

Pelarungan sesaji sendiri adalah prosesi melarung sesaji yang telah tertata rapi di dalam ancak/jolen (miniatur kapal) berhias ke tengah laut. Prosesi pelarungan ke tengah laut berlangsung sekitar tiga jam.

Pelarungan sesaji memiliki dua acara inti yaitu masrahaken sesaji dan manganan.

Masrahaken sesaji (penyerahan sesaji) diikuti oleh panitia pelarungan sesaji dan para pengunjung.

Lokasinya di tengah laut Desa Asemdoyong yang dikenal dengan nama Karang Subala Subali.

Sesaji yang dilarung ada tiga jenis yaitu ancak gemplo, cantrang, dan garok.

Gemplo, cantrang, dan garok adalah jenis kapal yang populer digunakan oleh nelayan setempat untuk melaut.

Selanjutnya ada prosesi manganan, yang dilakukan setelah selesai masrahaken sesaji. Prosesi ini biasanya berlangsung meriah dan ramai, pengunjung baik dari luar atau warga setempat saling berebut makanan.

Masyarakat percaya apabila memakan makanan yang ada dalam pelarungan sesaji, maka apa yang diinginkan bisa tercapai dan mendapatkan rezeki yang berlimpah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com