Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter di Berbagai Daerah Berduka untuk Korban Tragedi Kanjuruhan: Nyawa Tidak Sebanding dengan Sepak Bola

Kompas.com - 04/10/2022, 13:31 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan tak hanya dirasakan oleh pendukung Arema FC, Aremania.

Sejumlah kelompok suporter di berbagai daerah turut berduka atas meninggalnya 125 orang dalam tragedi Kanjuruhan.

Untuk mengungkapkan duka, kelompok suporter di berbagai daerah menggelar seremonial.

Di Surabaya, Jawa Timur, kelompok pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, memanjatkan doa sambil menyalakan lilin. Acara itu diselenggarakan di Tugu Pahlawan, Senin (3/10/2022).

Perwakilan Bonek Green Nord Tribune Utara Husain Gozali mengatakan, Bonek turut prihatin atas tragedi Kanjuruhan.

"Ini tragedi kemanusiaan, bukan tragedi biasa, mereka saudara kita telah gugur lebih dulu," ujarnya.

Baca juga: Empati Bonek untuk Aremania yang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Pria yang kerap disapa Cak Conk ini mengatakan, dalam situasi seperti ini, tidak boleh ada istilah rivalitas.

Pasalnya, insiden yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) itu cukup menyayat hati semua pencinta sepak bola.

Oleh karena itu, kemanusiaan dan saling mendoakan dalam duka adalah hal yang sangat penting.

"Walaupun kami ada rivalitas, kami singkirkan sejenak karena ini kemanusiaan. Siapa pun mereka, kita sebagai umat manusia harus prihatin. Nyawa tidak sebanding dengan apa itu sepak bola," ucapnya.

Baca juga: Duka Tragedi Kanjuruhan, Suporter Sriwijaya FC Nyalakan 1.000 Lilin dan Doa Bersama

"Salam Satu Jiwa" menggema di Bali

Para Semeton Bali United saat memanjatkan doa sembari menyalakan lilin di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Senin (3/10/2022), sebagai tanda duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang GintaYohanes Valdi Seriang Ginta Para Semeton Bali United saat memanjatkan doa sembari menyalakan lilin di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Senin (3/10/2022), sebagai tanda duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Ratusan suporter dan para pemain Bali United juga turut mengirimkan ucapan duka cita. Di acara tersebut, mereka mengadakan doa bersama dan menyalakan lilin.

Sambil memakai pakaian serba hitam, Semeton (sebutan suporter Bali United) dan para pemain Bali United menyanyikan yel-yel Aremania, "Salam Satu Jiwa", di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin malam.

Perwakilan Semeton mengucapkan bela sungkawa atas tragedi Kanjuruhan.

"Kami semua mencintai sepak bola Indonesia, tapi sepak bola tidak seharusnya menghilangkan nyawa manusia," ungkapnya.

Baca juga: Suporter dan Pemain Bali United Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Dia menuturkan, sepak bola bukan sekadar olahraga. Banyak nilai-nilai yang diajarkan dalam sepak bola, salah satunya belajar mencintai kehidupan.

"Tidak ada satu pun kemenangan yang seharga nyawa. Ini semua bukan hanya tentang sepak bola, melainkan lebih dari itu, dari sepak bola kita tahu arti mencintai tanpa dicintai mengagumi tanpa dikagumi," tuturnya.

Baca juga: Malam Kelam di Stadion Kanjuruhan, Ruang Ganti Pemain Jadi Tempat Evakuasi Korban

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com