Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bengkulu Meluas ke 7 Kabupaten, Pegiat Bencana Ingatkan Pemerintah Penuhi Kebutuhan Dasar Pengungsi

Kompas.com - 02/09/2022, 11:00 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengeluarkan data terbaru korban banjir dan longsor di daerah itu mencapai 5.316 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 7 kabupaten.

Temuan kompas.com, terdapat beberapa titik penyintas dalam Kota Bengkulu yang belum mendapatkan bantuan pangan dan air bersih secara layak dalam 24 jam setelah banjir.

Pegiat kebencanaan Bengkulu Agus Widianto mengingatkan agar pemerintah melakukan manajemen bencana yang baik agar ribuan orang yang mengungsi mendapat kebutuhan dasar, terutama di masa tanggap darurat ini.

Baca juga: Jembatan Putus Akibat Banjir Bengkulu, 3 Warga Hanyut dan Patah Rahang

"Menghadapi potensi bencana ke depan, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten harus melakukan upaya, terutama saat masa tanggap darurat, mencakup penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan terhadap kelompok rentan agar perlindungan kepada penyintas dapat dilakukan secara optimal," ungkap Agus Widianto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Secara konkret, Agus mengusulkan beberapa langkah yang harus dilakukan pemerintah:

  1. Mempersiapkan dana darurat yang bisa digunakan oleh tim evakuasi dan pertolongan, tim kesehatan, serta untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.
  2. Menyiapkantim reaksi cepat yang memiliki keterampilan assesment terkoneksi dengan tim reaksi cepat dari pihak non pemerintah, sehingga dapat sesegera mungkin diperoleh data kebutuhan pengungsi.
  3. Menghimpun potensi sumber daya di daerah termasuk swasta (Dunia Usaha, NGO dll) sebagai potensi kekuatan untuk tanggap darurat
  4. Mempersiapkan Pusat Pengendalian Opersional (pusdalops), sehingga saat terjadi kejadian bencana akan menjadi sumber/pusat informasi yang terpercaya dan mudah diakses oleh para pihak. "Ini akan bermanfaat untuk menghindari penumpukan bantuan hanya di beberapa titik," tegas dia.
  5. Pusdalops juga menyediakan nomor kontak bagi organisasi non pemerintah, wartawan dan yang lainnya untuk berkontribusi hasil asasament atau perkembangan situasi di lapangan, agar dapat sesegera mungkin merespon kebutuhan masyarakat.
  6. Memastikan peralatan terjaga dengan baik, termasuk peralatan yang dapat mendukung penyediaan air bersih, MCK, maupun penerangan
  7. Memastikan dengan cepat untuk mengaktifkan Rencana Kontigensi yang telah disusun, agar operasi penanganan dapat berjalan baik.

Baca juga: Bengkulu Kembali Dilanda Banjir dan Diguncang 2 Gempa pada Kamis Malam

Ia juga menambahkan, dalam upaya mengurangi banjir pemerintah dapat melakukan perbaikan lingkungan seperti memperbaiki kawasan hutan di hulu sungai, menertibkan perusahaan tambang di hulu sungai.

"Khusus Kota Bengkulu hentikan izin pembangunan perumahan di daerah tangkapan air, terutama menjadikan kawasan rawa perumahan karena dampaknyo bukan hanya ke perumahan tersebut saja, tapi juga masyarakat yg lain," keluhnya.

Agus mengatakan, penting perlunya ada rencana aksi pengerukan dan perbaikain kawasan Sungai Bengkulu berkaitan dengan sendimentasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com