BENGKULU, KOMPAS.com- Puluhan korban banjir di Kota Bengkulu mulai terserang sejumlah penyakit terutama didominasi gatal dan linu pada sendi.
Umumnya pengungsi yang alami keluhan itu adalah warga lansia dan balita.
"Pengungsi sudah lebih dari 24 jam berinteraksi dengan air. Bisa jadi air banjir juga kotor sehingga penyakit gatal menyerang warga," kata Anggun, petugas kesehatan posko di RT 09, Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Bantuan Makanan Kurang, Pengungsi Banjir Bengkulu Hanya Dapat 2 Bungkus Nasi Per Rumah
Di Posko Kesehatan RT 9, ada 29 orang yang telah melakukan pengobatan akibat banjir.
Umumnya orang tua yang mengalami gatal di sela jari kaki, pinggang, serta selangkangan karena terendam air banjir.
Sedangkan pengungsi balita mengalami gatal-gatal, flu, dan demam.
Gejala itu diduga dialami pengungsi balita karena tidak tidur secara teratur dan tempat penampungan yang dianggap tidak layak untuk anak-anak.
Warga juga sempat mengeluhkan sulitnya mendapatkan layanan air bersih untuk mandi, cuci dan kakus.
"Tidak ada tempat mandi yang bersih dan rumah masih terendam banjir, mau gimana lagi terpaksa mandi menggunakan air yang ada, dan saat ini sudah mengalami gatal-gatal dan pegal pada sendi," ungkap Zuaziah, warga RT 09.
Baca juga: Nasib Pengungsi Banjir Bengkulu, Makan dan Minum Harus Berharap Donasi Warga
Sebagai informasi, sejumlah daerah di Bengkulu terendam banjir akibat hujan deras pada Senin (29/8/2022) sore hingga malam hari.
Hingga kini, sejumlah pengungsi masih bertahan di tempat yang aman sembari menunggu banjir surut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.