Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun sejak Erupsi 2010, Kera Ekor Panjang Rusak Hasil Pertanian Warga Desa Lereng Gunung Merapi di Boyolali

Kompas.com - 30/08/2022, 18:37 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Merapi di Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah harus menjaga area persawahan dan perkebunan agar tak dirusak kawanan monyet ekor panjang.

Kepala Desa Mriyan, Suwandi membenarkan, primata tersebut menjadi hama pertanian warga Desa Mriyan. Monyet itu turun dari puncak Gunung Merapi ke permukiman warga Desa Mriyan sejak erupsi 2010.

Baca juga: Separuh Wilayah Gunungkidul Alami Konflik dengan Monyet Ekor Panjang

Hingga sekarang, hewan itu tak kembali ke atas. Justru, kawanan monyet yang berada di permukiman warga jumlahnya semakin banyak dan merusak hasil pertanian.

"Monyet (turun) ke permukiman itu mulai erupsi 2010 sampai sekarang. Jumlahnya ada ribuan," kata Suwandi dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Suwandi mengatakan, habitat monyet ekor panjang itu seharusnya berada di hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Namun, tak sedikit binatang itu masih tetap bertahan di luar hutan atau berada di permukiman warga.

"Jadi kalau sudah sekali turun kera itu tidak mau naik. Tempat sembunyinya nanti di jurang-jurang itu," ungkap dia.

Ia mengatakan agar hasil pertanian warga tidak dirusak kera tersebut maka harus dijaga setiap hari. Selain itu warga juga memasang jaring di areal persawahan atau perkebunan supaya kera itu tidak merusak tanaman.

Meski sudah diantisipasi, kata Suwandi kawanan kera itu masih bisa masuk merusak areal persawahan atau perkebunan. Akibatnya warga tidak bisa memanen hasil pertanian dan mengalami kerugian.

"Tanaman hasil pertanian yang dirusak itu ada singkong, jagung, terus segala sayur-sayuran juga dirusak. Tiap hari ada tanaman pertanian yang dirusak kera-kera itu," kata dia.

Suwandi juga mengaku hasil pertaniannya ikut dirusak kawanan monyet ekor panjang tersebut. Tanaman cabai miliknya sering menjadi sasaran kawanan kera.

Bahkan, Suwandi rela menjaga tanaman alpukat yang sedang berbuah setiap hari agar tidak dirusak oleh kawanan kera ekor panjang tersebut.

Baca juga: Dinas Pertanian Gunungkidul Sering Terima Laporan Konflik Petani dan Monyet Ekor Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com