Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amdal Pembangunan Tol Cilacap-Yogyakarta Mulai Disusun, Warga Minta Diperhatikan Dampak Sosial Ekonominya

Kompas.com - 24/08/2022, 16:56 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Penyusunan Analsis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Proyek pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta sudah dimulai.

Tahapan awal dalam penyusunan Amdal proyek tol ini dimulai dengan forum konsultasi publik di beberapa daerah, seperti Cilacap, Kebumen, Banyumas, dan Purworejo.

Forum Konsultasi Publik di Kabupaten Purworejo sendiri digelar di Purworejo pada Selasa (23/8/2022) di pendapa Jati Indah, Kecamatan Bayan. Sejumlah elemen masyarakat dan para pejabat terkait turut hadir dalam forum tersebut.

Baca juga: Proyek Tol Cilacap–Yogyakarta Bakal Telan Dana Rp 38 Triliun

Sejumlah masyarakat meminta tim penyusun Amdal agar memperhatikan dampak pasca pembangunan tol seperti ekologis, dan sosial ekonomi masyarakat yang terdampak.

Salah satu perwakilan warga, Sapto Pamungkas dari Komunitas Mangrove Purworejo berujar agar pihak penyusun Amdal lebih detail dalam menyampaikan langkah antisipasi terhadap dampak sosial ekonomi masyarakat.

"Semisal nanti ada warga yang kehilangan mata pencaharian akan diberikan pelatihan, maka pelatihan apa yang akan diberikan, lalu nanti akan diarahkan ke mana, itu harus detail," kata Sapto.

Kemudian, menurut Sapto, dalam paparan yang diberikan dalam konsultasi publik ini juga belum disampaikan mengenai antisipasi dampak ekologis dari hilangnya tanaman-tanaman yang dilewati oleh pembangunan jalan tol.

Menurutnya hal itu perlu mendapat perhatian dari tim penyusun Amdal agar nantinya dampak negatif dari jalan tol ini bisa dibuat seminimal mungkin.

"Kalau di komunitas kami, yang saya tahu jika ada satu hektar hutan mangrove hilang, maka harus diganti dua hektar. Saya harap ini menjadi perhatian tim," jelasnya.

Baca juga: Ini Timeline Pelaksanaan Proyek Tol Cilacap–Yogyakarta

Sementra itu, Ketua LSM Surya Mentari Semesta Purworejo, Arbaah Mintaraga juga memberikan masukan bahwa akan ada dampak-dampak kecil yang perlu diperhatikan, seperti kerusakan jalan dan timbulnya debu akibat masuknya alat berat ke permukiman warga dalam proses pembangunan jalan tol.

Sementaran itu Fauziah Hernarawati, ketua tim penyusun Amdal yang pada kesempatan itu memberikan paparan, menerima masukan dan akan melakukan kajian lebih lanjut bersama tim yang ada.

Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai antisipasi untuk meminimalisir dampak yang akan timbul dari pembangunan jalan tol ini.

"Nanti untuk pelatihan pasti akan diberikan, tentunya bagi warga terdampak yang kehilangan mata pencaharian, seperti pelatihan di bidang industri, UMKM atau yang lainnya," terangnya.

Baca juga: 56 Desa di Purworejo Terdampak Pembangunan Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta

Diketahui, sebanyak 3.075 bidang tanah milik perorangan, 289 bidang tanah milik kas desa, 3 bidang tanah milik pemerintah, dan 13 bidang tanah wakaf akan terdampak pembangunan tol Cilacap-Yogyakarta ini dan akan mendapatkan uang ganti rugi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (DLHP) Purworejo, Wiyoto Harjono menambahkan, nantinya 56 desa yang ada di 7 kecamatan di Purworejo akan terdampak pembangunan tol ini.

Antara lain di Kecamatan Butuh 9 desa, Kutoarjo 6 desa dan 3 kelurahan, Bayan 3 desa, Banyuurip 7 desa, Purwodadi 20 desa, Ngombol 7 desa, dan Bagelen 1 desa.

"Ada 1 rest area, 2 simpang susun atau exit tol. Yang satu ke arah arteri, satunya ke jalan Daendels," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com