KLATEN, KOMPAS.com - Batu yoni di lokasi pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta Desa Keprabon, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 8-9.
"Itu (yoni) peninggalan abad 8-9 masa klasik zaman Hindu-Budha Kerajaan Mataram Kuno," kata Penanggung Jawab Substansi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Deny Wahju Hidayat, saat dihubungi, pada Sabtu (5/3/2022).
Dia mengatakan, yoni di lokasi pembangunan jalan bebas hambatan itu merupakan lambang alat kelamin perempuan. Obyek ini merupakan lambang kesuburan.
Menurut dia, tidak sedikit obyek diduga cagar budaya tersebut ditemukan di area persawahan atau kebun di Klaten.
Baca juga: Jalan Tol Yogya-Solo di Klaten Dibangun di Atas Yoni Kepala Kura-kura
"Yoni ini lambang untuk kesuburan. Jadi, banyak ditemukan (yoni) di kebun, sawah. Di Klaten banyak sekali," ungkap dia.
Karena yoni tersebut tidak bisa digeser atau dipindahkan, akhirnya pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta dibuat melayang.
Hal tersebut seperti yang terjadi di situs Wonoboyo. Pembangunan jalan tol dibuat melayang karena melewati kawasan situs tersebut.
"Yoni itu tidak bisa diambil jadi dibuat rekayasa jalan tol. Di situs Wonoboyo juga gitu. Jadi, dikangkangi (melayang) atau dibelokkan. Karena kalau situs tidak boleh dipindah-pindah," terang Deny.
Kades Keprabon, Haryanto Wahyu Janasto mengatakan, tidak mengetahui mengenai asal-usul yoni yang berada di tengah area persawahan itu.