Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 5 Tahun di Riau Tewas Dilempar Parang oleh Abangnya Sendiri

Kompas.com - 18/08/2022, 21:02 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki bernama Muhammad Fatih Alfarizi (5) tewas akibat dilempar abangnya menggunakan parang di Desa Punti Kayu, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting mengatakan, pelaku berinisial MD (23), saat ini telah diamankan di Polsek Peranap.

"Pelaku ini abang kandung korban. Pelaku melemparkan parang tanpa gagang yang melukai dada korban hingga meninggal dunia," kata Bahagia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Tak Terima Sering Diajak Berkelahi, Pria di Majalaya Bandung Bacok Temannya hingga Tewas

Berdasarkan keterangan keluarga, kata Bahagia, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Keluarganya juga mengatakan bahwa pelaku pernah berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Pekanbaru. Namun, kartu kuning pelaku hilang.

"Diduga pelaku mengalami gangguan jiwa lebih kurang lima tahun. Kata keluarganya sudah pernah dilakukan pengobatan dan dirawat di rumah sakit pada November 2018 lalu. Pelaku diduga sering mengamuk dan merusak barang-barang di dalam rumahnya," sebut Bahagia.

Bahagia menjelaskan, peristiwa tewasnya bocah tersebut terjadi pada Rabu (17/8/2022) siang.

Sekitar pukul 14.30 WIB, korban bersama ibunya yang bernama Syahfina dan kakaknya Deca Hijrianti, pulang ke rumah setelah melihat acara perlombaan HUT Ke-77 Republik Indonesia.

Sesampainya di depan pintu rumah, tiba-tiba pelaku marah-marah kepada ibu dan kedua adik korban.

Lalu, pelaku yang sedang memegang parang mendorong korban sambil menyuruh pergi dari rumah. Korban lantas berlari ke arah ibunya karena takut dengan abangnya.

"Pada saat itu, pelaku melemparkan parang hingga menancap di dada korban. Melihat hal itu, ibu korban langsung mencabut parang dari dada korban. Sedangkan pelaku masuk ke dalam rumah dan menutup pintu," kata Bahagia.

Setelah itu, lanjut dia, korban digendong ibunya berlari ke klinik sambil teriak meminta tolong.

Setibanya di klinik, korban langsung diberikan pertolongan. Namun, kondisi luka korban cukup parah, lalu disarankan ke Puskemas Peranap.

"Ketika korban dinaikkan ke dalam mobil, ternyata korban telah meninggal dunia. Kemudian, korban dibawa ke rumah bibinya," kata Bahagia.

Baca juga: Pria Perusak Rumah Ibadah di Lampung Timur Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Warga yang melihat kejadian itu, langsung berdatangan mengamankan pelaku. Setelah itu, pelaku dilaporkan ke polisi oleh keluarganya.

"Pelaku saat ini belum bisa memberikan keterangan yang jelas, karena diduga mengalami gangguan jiwa," sebut Bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com