SUKOHARJO, KOMPAS.com - Dugaan kebocoran tangki bahan bakar minyak (BBM) terjadi di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Buih minyak yang diduga bocor dari tangki SPBU itu bercampur dengan aliran air sungai di Desa Perengsari RT 002, RW 005, Kartasura.
Camat Kartasura Joko Miranto mengatakan, dugaan kebocoran tangki BBM SPBU di Kartasura sudah terjadi sekitar sepekan lalu bermula ada laporan dari warga.
Baca juga: Truk Tangki BBM Kecelakaan di Cibubur, Pertamina: Kami Akan Bertanggung Jawab Penuh
Pihaknya sudah melakukan pengecekan bersama SPBU dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo terkait dugaan kebocoran tangki BBM tersebut.
Berdasarkan hasil pengecekan, kata Joko, dari pihak SPBU menyampaikan stok BBM di tangki tidak mengalami pengurangan. Kendati demikian, masih akan dilakukan pengecekan lanjutan.
"Ini masih ada pengecekan lanjutan dari pihak SPBU maupun DLH," ungkap Joko dihubungi Kompas.com, pada Selasa (2/8/2022).
Joko pun meminta warga sekitar supaya tidak mendekat ke sumber bau BBM yang diduga bocor di aliran sungai untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Kami sementara meminta warga supaya tidak mendekat barang kali ada orang buang putung rokok atau apa karena BBM itu di atas air. Jadi dipantau terus dari kami," terang dia.
Meski sudah berlangsung cukup lama bercampur dengan aliran air sungai, kata Joko warga sekitar masih mencium bau BBM yang diduga bocor tersebut. "Sampai kemarin (bau BBM) masih keluar," terang Joko.
Baca juga: Kebakaran KM Lautan Papua Indah Diduga Berasal dari Percikan Api di Selang Tangki BBM
Terpisah, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Suhardi mengatakan, pihaknya menerima laporan keluhan warga Perengsari adanya bau BBM di sekitar rumahnya pada 26 Juli 2022. Bau BBM tersebut diduga dari jenis Pertamax.
Dari laporan itu, pihaknya mendatangi lokasi dan mengambil sampel air diduga bercampur BBM bersama pihak kecamatan, kelurahan, SPBU dan anggota TNI setempat.
"Dan dilanjutkan berkoordinasi dengan pihak SPBU yang merupakan tempat terdekat adanya BBM dimaksud untuk melakukan pengecekan apabila terdapat tangki penampungan BBM dan atau adanya pipa yang bocor sehingga menyebabkan rembesan tersebut," ungkap dia.
"Diharapkan dengan pengecekan dari SPBU tersebut dapat mendapatkan penjelasan apakah benar rembesan BBM tersebut berasal dari SPBU atau bukan," sambung dia.
Pihaknya pada Kamis (28/7/2022) telah mengirim surat ke SPBU untuk melakukan pengecekan pipa dan tangki BBM untuk memastikan ada tidaknya penyebab rembesan di sungai sebagaimana yang dikeluhkan warga Perengsari.
Baca juga: Cegah Korosi, Jangan Malas Isi Penuh Tangki BBM Mobil
Suratnya tersebut direspon pihak SPBU dengan mengecek sumur pantau dan pipa. Kemudian pada Jum'at (29/7/2022) dilanjutkan pengurasan tangki BBM jenis Pertamax. Setelah itu dilanjutkan pembongkaran pipa dan mengganti pipa yang baru.
"Kemarin (Senin) kami bersama-sama pihak kecamatan, kelurahan dan warga memantau kembali ke sungai. Bau BBM sudah berkurang dan luasan BBM yang mengapung di atas air juga berkurang walaupun rembesan masih ada," terang dia.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan SPBU agar tangki yang sudah dikuras dikosongkan total untuk mengetahui apakah masih ada rembesan setelah dikosongkan.
"Hari ini kami menunggu beberapa hari dan selalu memantau perkembangannya dan menunggu laporan dari SPBU sebagaimana surat yang kami kirimkan, dan apabila bukan dari SPBU tersebut maka kita akan mencari ke sumber yang lain. Semoga segera mendapat titik terang penyebab rembesan yang dikeluhkan warga," kata Suhardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.