Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Pembunuhan Calon Kades di Ogan Ilir Sumsel, Polisi kerahkan Anjing Pelacak

Kompas.com - 20/07/2022, 21:25 WIB
Amriza Nursatria,
Reni Susanti

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Pengungkapan kasus pembunuhan sadis calon kepala Desa Betung 2 Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang dibunuh Rabu (20/7/2022), belum ada titik terang.

Untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut, polisi menurunkan anjing pelacak dari Polda Sumsel.

 

Sesaat setelah diturunkan, anjing pelacak bergerak mencari titik yang diduga lokasi pelaku pembunuhan. 

 

Baca juga: Calon Kades Betung 2 Ogan Ilir Tewas Dibunuh di Rumahnya

 

Di beberapa titik, anjing itu berhenti dan mencium lokasi tersebut. Beberapa kali pula anjing itu masuk ke dalam halaman rumah warga namun setelah itu keluar lagi.

 

Anjing jenis labrador retriever itu juga sempat mengajak ke dalam lokasi hutan karet di belakang desa.

 

Kompas.com yang mengikuti anjing pelacak itu harus berjalan cukup jauh masuk ke dalam hutan karet.

 

Ada satu rumah dimana anjing pelacak itu masuk hingga tiga kali. Polisi pun sempat menggeledah rumah tersebut.

 

Seorang perempuan, istri pemilik rumah juga diminta menyerahkan telepon selularnya.

 

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Mengamuk di PN Bima, Tak Terima dengan Vonis yang Dijatuhkan pada Pelaku

 

Kasat Reskrim Polresta Ogan Ilir AKP Regan Kusuma Wardani mengatakan, kasus pembunuhan calon kepala desa tersebut masih dalam penyelidikan. Hingga rabu petang, polisi belum mendapatkan petunjuk siapa pelaku pembunuhan tersebut.

 

Polisi, tambah Regan, telah meminta keterangan sejumlah orang termasuk keluarga korban. Namun itu baru sebatas interogasi biasa.

 

"Memang telah terjadi tindak pidana di sini, kami sudah mengumpulkan saksi-saksi dan meminta keterangan saksi. Kami juga berkoordinasi dengan Polda Sumsel unit Jatanras dan K9. Sampai saat ini kami masih mengumpulkan data-data," kata AKP Regan Kusuma Wardani.

 

Regan membantah desas-desus yang beredar bahwa pembunuhan tersebut terkait pemilihan kepala desa dimana korban adalah salah satu calon.

 

"Mungkin desas-desus di luar sudah banyak yang terlalu liar yang mengaitkan kasus pembunuhan ini terkait pemilihan kepala desa, ini ada Kasat Intel yang menyatakan bahwa kasus itu terlalu dini untuk disimpulkan dengan Pilkades," kata Regan.

 

Baca juga: Babak Baru Kasus Polisi Tembak Polisi, Brigadir J Diduga Korban Pembunuhan Berencana, Keluarga Lapor Bareskrim

 

Untuk sementara, motif pembunuhan ini diduga masalah pribadi. Namun masih banyak dugaan lainnya. Untuk itu pihaknya terus mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi. 

 

Berita sebelumnya, warga Desa Betung 2 Kecamatan Lubuk Keliat Ogan Ilir geger karena telah terjadi kasus pembunuhan usai waktu Salah Subuh. 

 

Korban adalah Arfani (44) yang merupakan calon kepala desa.

 

Dari keterangan warga, Arfani dibunuh oleh pelaku yang menggunakan topeng dengan cara dua kali ditembak dan dibacok.

 

Pelaku yang identitasnya belum diketahui langsung melarikan diri usai membunuh korban. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com