Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penolakan Kenaikan Tiket Masuk TN Komodo Rp 3,7 Juta, Pemprov NTT Akan Berdialog dengan Pelaku Wisata

Kompas.com - 08/07/2022, 07:09 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah Manggarai Barat memahami penolakan pelaku wisata mengenai kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo yang naik menjadi Rp 3,75 juta per 1 Agustus 2022.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Sony Libing berjanji akan bertemu semua pelaku pariwisata untuk berdialog.

"Pemerintah menghargai sikap teman-teman pelaku wisata di Manggarai Barat. Mereka juga rakyat. Sehingga para pelaku pariwisata harus dihargai, rakyat Manggarai pun dihargai. Ekosistem di Labuan Bajo pun harus dihargai, karena itu pemerintah akan menemui para pelaku wisata," kata Sony saat ditemui di Labuan Bajo, Kamis (7/7/2022) sore.

Baca juga: Sejumlah Wisatawan Batalkan Trip ke Labuan Bajo Imbas Wacana Kenaikan Harga Tiket TN Komodo

"Saya akan bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Manggarai Barat untuk bertukar pikiran. Saya mendengar pikiran mereka dan saya memberitahu pikiran pemerintah," tambah dia.

Sony menjelaskan, pemerintah Provinsi NTT berpendapat bahwa komodo dan ekosistemnya adalah sebuah warisan atau anugerah Tuhan yang luar biasa.

"Ia satu-satunya di dunia tidak ada di tempat lain. Karena itu wajib hukumnya rakyat NTT menjaga dan melestarikannya Komodo itu serta ekosistemnya. Komodo dilestarikan dijaga dan dipelihara dengan baik. Ekosistemnya pun dijaga dan dilestarikan dengan baik," jelasnya.

Baca juga: Asosiasi Pariwisata Labuan Bajo Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com