Salin Artikel

Soal Penolakan Kenaikan Tiket Masuk TN Komodo Rp 3,7 Juta, Pemprov NTT Akan Berdialog dengan Pelaku Wisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Sony Libing berjanji akan bertemu semua pelaku pariwisata untuk berdialog.

"Pemerintah menghargai sikap teman-teman pelaku wisata di Manggarai Barat. Mereka juga rakyat. Sehingga para pelaku pariwisata harus dihargai, rakyat Manggarai pun dihargai. Ekosistem di Labuan Bajo pun harus dihargai, karena itu pemerintah akan menemui para pelaku wisata," kata Sony saat ditemui di Labuan Bajo, Kamis (7/7/2022) sore.

"Saya akan bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Manggarai Barat untuk bertukar pikiran. Saya mendengar pikiran mereka dan saya memberitahu pikiran pemerintah," tambah dia.

Sony menjelaskan, pemerintah Provinsi NTT berpendapat bahwa komodo dan ekosistemnya adalah sebuah warisan atau anugerah Tuhan yang luar biasa.

"Ia satu-satunya di dunia tidak ada di tempat lain. Karena itu wajib hukumnya rakyat NTT menjaga dan melestarikannya Komodo itu serta ekosistemnya. Komodo dilestarikan dijaga dan dipelihara dengan baik. Ekosistemnya pun dijaga dan dilestarikan dengan baik," jelasnya.


Jika ekosistem Pulau Komodo rusak, maka akan mengganggu kehidupan komodo itu sendiri.

Sebelumnya pelaku pariwisata di Labuan Bajo mendesak pemerintah pusat membatalkan kenaikan harga tiket dan pembatasan pengunjung Taman Nasional Komodo.

Pemerintah menaikkan harga tiket masuk TN Komodo menjadi Rp 3.750.000 dan diberlakukan mulai 1 Agustus 2022.

"Sampai sekarang, belum ada survei terkait besaran jumlah segmen ini. Kami menilai kebijakan ini akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisata atau pembatalan reservasi calon klien kami," kata Juru bicara Asosiasi Pariwisata Labuan Bajo Silvester Wanggel.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/08/070919378/soal-penolakan-kenaikan-tiket-masuk-tn-komodo-rp-37-juta-pemprov-ntt-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke