Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pariwisata Labuan Bajo Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo

Kompas.com - 06/07/2022, 10:36 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, mendesak pemerintah pusat membatalkan kenaikan harga tiket dan pembatasan pengunjung Taman Nasional Komodo.

Pemerintah pusat menaikkan harga tiket masuk TN Komodo menjadi Rp 3.750.000. Kebijakan kenaikan harga tiket dan pembatasan pengunjung itu berlaku mulai 1 Agustus 2022.

Baca juga: Soal Harga Tiket Masuk TN Komodo, Pemkab Manggarai Barat Belum Terima Informasi Resmi

Juru bicara Asosiasi Pariwisata Labuan Bajo Silvester Wanggel mengatakan, kebijakan itu membuat TN Komodo hanya bisa dijangkau masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas.

"Sampai sekarang, belum ada survei terkait besaran jumlah segmen ini. Kami menilai kebijakan ini akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisata atau pembatalan reservasi calon klien kami," jelas Silvester dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/7/2020).

Silvester menyebut, argumen konservasi yang muncul di sejumlah media massa tak masuk akal. Sebab, kata dia, tak ada penelitian yang menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan berdampak terhadap kurangnya populasi komodo.

Ia menambahkan, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) menyatakan populasi komodo selalu bertambah dari 2018-2021. Pernyataan itu, kata dia, disampaikan pada 2 Maret 2022.

Menurutnya, zona pemanfaatan wisata di Pulau Komodo adalah sebesar 1,3 persen dari total luas wilayah 1.300 hektar. Di zona pemanfaatan wisata, terdapat 60-70 ekor komodo dari total populasi 1.700 ekor komodo di pulau tersebut.

Bahkan, kata dia, maksimal hanya belasan komodo yang bisa ditemui pelaku wisata jika melakukan treking di zona pemanfaatan wisata.

Silvester menjelaskan, terdapat penelitian terkait perilaku Komodo pada 2018. Berdasarkan penelitian itu, aktivitas pemberian makan terhadap komodo dilarang. Setelah itu, tak ada penelitan terbaru terkait perilaku komodo.

"Artinya, hasil penelitian tahun 2018 tidak bisa menjadi argument valid sebagai dasar kebijakan penaikan harga tiket," ujarnya.

Ia menjelaskan pemerintah memberlakukan kebijakan konservasi yang berbeda atas objek yang sama. Komodo yang sama bisa dilihat oleh banyak orang di Pulau Rinca, tetapi Komodo di Pulau Komodo hanya bisa dilihat oleh sedikit orang.

Baca juga: Soal Tiket TN Komodo Rp 3,75 Juta, Sandiaga Uno: Dampak Ekonomi Masyarakat Ikut Dipertimbangkan

Pihaknya juga meminta kepada Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi untuk menarik pernyataannya yang mendukung penerapan kebijakan menaikan harga tiket sebesar Rp 3,75 juta.

"Pernyataan tersebut tidak didasari kajian dan pertimbangan yang matang serta menyebabkan menurunnya animo wisatawan untuk mengunjungi Labuan Bajo," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com