Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi PPDB Jateng, Ganjar Temukan Laporan soal Isu Hacker

Kompas.com - 06/07/2022, 20:07 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut sejumlah permasalahan yang muncul selama proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah tahun ajaran 2022/2023.

Dari hasil evaluasi, ada laporan dari orangtua serta Calon Peserta Didik (CPD) terkait isu hacker (peretas).

“Sampai hari ini yang protes ke saya soal PPDB. Dan kemarin ada bahasa yang ngeri 'di-hack' seolah ada hacker. Setelah kita klarifikasi ternyata bukan hacker. Tapi ada satu sekolah yang password-nya dibuatin sama semua,” ujar Ganjar usai menerima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kantornya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Tampung Warga Pasar Kliwon yang Tak Lolos PPDB, Kuota Kelas Virtual SMAN 2 Solo Terpenuhi

Ganjar menjelaskan seharusnya setelah dibuatkan password yang sama, CPD diharapkan langsung diubah passwordnya.

Cara tersebut, dipilih oleh sejumlah sekolah untuk memudahkan orangtua dan CPD saat aktivasi akun.

Hanya saja, pemilik akun sebenarnya atau CPD tidak langsung mengubah password.

Akibatnya, lanjut Ganjar, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun CPD lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

“Ini ada data dari telkom yang membantu kita, ternyata bisa kita trace dan dipastikan ternyata tidak ada hack tapi karena passwordnya ketahuan,” tegasnya.

Permasalahan lain dari hasil evaluasi yakni terkait kuota kosong di beberapa sekolah.

Baca juga: Ganjar Disomasi Warga Solo Terkait Sistem PPDB SMA yang Dinilai Diskriminatif

Ganjar mengatakan, pihaknya akan menunggu sampai akhir proses PPDB, yakni hari terakhir pendaftaran ulang pada Kamis (7/7/2022).

“Kita tunggu sampai besok apakah akan full mereka bisa masuk ke pendaftaran ulang, kalau tidak ada yang masuk ya saya sarankan diisi,” ujarnya.

Selain itu, dari hasil pemetaan, kata Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah.

Opsinya, mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.

Baca juga: Hasil PPDB Jateng Diumumkan, 216.107 Peserta Didik Lolos Seleksi

Ada dua sistem yang direncanakan sebagai solusi yakni menambah sekolah atau mengubah garis zonasi.

Untuk itu, Ganjar meminta call center tetap aktif untuk menanggapi dan menjelaskan keluhan dari CPD.

“Evaluasinya sampai hari ini seperti itu maka saya minta agar call centernya masih hidup sehingga nanti masyarakat yang merasa dirinya dirugikan kita bisa memberikan informasi yang benar,” tegasnya.

Hingga hari ini, sebanyak 216.107 siswa yang ditereima dari total 288.733 pendaftar. Adapun daya tampungnya 217.745 dari total 592 sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com