Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Basah, 1.800 Hektar Lahan Tembakau di Lombok Tengah Berpotensi Rusak

Kompas.com - 05/07/2022, 12:19 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Hujan yang kerap turun di musim kemarau tahun ini membuat sebagian petani tembakau di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), merugi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Taufikurrahman mengatakan, sekitar 1.800 hektar lahan yang ditanami tembakau berpotensi rusak akibat kemarau basah.

Baca juga: Diprotes Warga, Kades di Lombok Tengah Dibawa ke Kantor Polisi

"Hitung-hitungan kerugian ada. Lahan pertanian tembakau kita yang terendam genangan hujan ada 1.800 hektar, taruhlah dalam satu hektar (menghabiskan) Rp 2,5 juta untuk modal, kemudian kalikan luas lahan, itu sekitar Rp 4,5 miliar," kata Taufik, Senin (4/7/2022).

Menurut Taufik, lahan yang paling besar terdampak kerugian terletak di Desa Truai, Desa Gapura, Desa Bangket Parak, dan Desa Kidang.

Dinas Pertanian Lombok Tengah telah mengedukasi masyarakat untuk mempersiapkan lahan pertanian tembakau agar tak mudah terendam jika hujan.

"Sebenarnya juga kita pernah lakukan edukasi agar petani mempersiapkan lahan dengan baik, tapi banyak masyarakat yang hanya berspekulasi sehingga lahan tidak dipersiapkan drainase bedengan dengan baik," kata Taufik.

Taufik mengaku butuh biaya tinggi menerapkan konsep pembuatan bedeng untuk mempersiapkan lahan tembakau yang baik.

"Proses lahan memang tidak maksimal, saya juga mengakui biaya persiapan lahan itu mahal membutuhkan biaya tinggi untuk mengupah tukang untuk membuat bedengan," kata Taufik.

Baca juga: Kasus PMK di Lombok Tengah Meningkat, Dinas Butuh Anggaran Rp 2 Miliar

Taufik berharap harga tembakau saat panen bisa lebih tinggi sehingga kerugian petani bisa tertutupi.

"Harapan petani, haruslah punya empati ke pada petani, kita berharap bagi yang masih bisa memperbaiki tanamannya, agar harga tembakau nanti tinggi untuk menalangi kerugian," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com