Salin Artikel

Kemarau Basah, 1.800 Hektar Lahan Tembakau di Lombok Tengah Berpotensi Rusak

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Taufikurrahman mengatakan, sekitar 1.800 hektar lahan yang ditanami tembakau berpotensi rusak akibat kemarau basah.

"Hitung-hitungan kerugian ada. Lahan pertanian tembakau kita yang terendam genangan hujan ada 1.800 hektar, taruhlah dalam satu hektar (menghabiskan) Rp 2,5 juta untuk modal, kemudian kalikan luas lahan, itu sekitar Rp 4,5 miliar," kata Taufik, Senin (4/7/2022).

Menurut Taufik, lahan yang paling besar terdampak kerugian terletak di Desa Truai, Desa Gapura, Desa Bangket Parak, dan Desa Kidang.

Dinas Pertanian Lombok Tengah telah mengedukasi masyarakat untuk mempersiapkan lahan pertanian tembakau agar tak mudah terendam jika hujan.

"Sebenarnya juga kita pernah lakukan edukasi agar petani mempersiapkan lahan dengan baik, tapi banyak masyarakat yang hanya berspekulasi sehingga lahan tidak dipersiapkan drainase bedengan dengan baik," kata Taufik.

Taufik mengaku butuh biaya tinggi menerapkan konsep pembuatan bedeng untuk mempersiapkan lahan tembakau yang baik.

"Proses lahan memang tidak maksimal, saya juga mengakui biaya persiapan lahan itu mahal membutuhkan biaya tinggi untuk mengupah tukang untuk membuat bedengan," kata Taufik.

Taufik berharap harga tembakau saat panen bisa lebih tinggi sehingga kerugian petani bisa tertutupi.

"Harapan petani, haruslah punya empati ke pada petani, kita berharap bagi yang masih bisa memperbaiki tanamannya, agar harga tembakau nanti tinggi untuk menalangi kerugian," kata Taufik.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/05/121937078/kemarau-basah-1800-hektar-lahan-tembakau-di-lombok-tengah-berpotensi-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke