Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pencemaran Pesisir Lampung Disebut Selesai, Walhi: Pelaku Belum Terungkap, Dinas Jangan Lepas Tangan

Kompas.com - 04/07/2022, 16:35 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung meminta pemerintah daerah tidak "lepas tangan" terkait kasus pencemaran limbah oli di Pesisir Lampung.

Kasus pencemaran limbah oli ini telah terjadi selama tiga tahun sejak 2020 hingga awal 2022.

Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, dari informasi yang diterimanya Dinas Lingkungan Hidup (Dinas LH) Provinsi Lampung menyatakan bahwa kasus pencemaran pesisir di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung telah selesai.

Namun, pihak Dinas LH tidak menyebut atau mengungkapkan siapa dalang pencemaran limbah B3 tersebut.

Baca juga: Walhi: Pencemaran Limbah di Lampung Jangan Sampai Dicontoh Daerah Lain

"Pernyataan Dinas LH yang menyebutkan fokus mereka lebih ke penanganan limbah merupakan kemunduran reformasi birokrasi dan menunjukkan kualitas sebenarnya dari pemerintah daerah," kata Irfan saat dihubungi, Senin (4/7/2022).

Irfan juga mengkritisi pernyataan Dinas LH yang mengaku tidak berwenang mencari pelaku ataupun perusahaan yang bertanggung jawab atas pencemaran itu.

"Dinas punya kewenangan besar untuk memimpin kasus ini, tidak harus KLHK. Tapi karana Dinas LH tidak mau sehingga mereka lempar tangan," kata Irfan.

Menurut Irfan, Dinas LH seharusnya tidak main "buang badan" begitu saja. 

Sebab, hal ini bisa menimbulkan persepsi publik bahwa pemerintah tidak serius menangani kasus-kasus pencemaran lingkungan.

"Ini persoalan serius dan selalu berulang. Pertanyaannya, mereka (Dinas LH) mau mengusut atau tidak?" kata Irfan.

Sementara itu, Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung Komisaris Besar Arie Rachman Nafarin mengatakan, kasus pencemaran di Pesisir Lampung ditangani oleh Mabes Polri.

"Pusat (Mabes Polri) yang menangani kasus-kasus itu," kata Arie.

Baca juga: Walhi: Pencemaran Limbah di Lampung Diduga karena PT PHE OSES Pertamina

Diberitakan sebelumnya, material berwarna hitam diduga limbah mencemari pantai di pesisir Bandar Lampung, sejak Minggu (6/3/2022).

Sejumlah nelayan menemukan ikan dan penyu mati di tepi pantai.

Pencemaran diduga limbah ini terjadi di pesisir Pantai Panjang, Kecamatan Bandar Lampung.

Peristiwa serupa terjadi di tahun 2020 di Pantai Timur Lampung dan pada tahun 2021 terjadi di perairan di lima kabupaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com