Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi: Pencemaran Limbah di Lampung Diduga karena PT PHE OSES Pertamina

Kompas.com - 14/03/2022, 19:03 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyebut Pertamina menjadi penyebab pesisir Lampung tercemar limbah diduga minyak ataupun oli di tahun 2021.

Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Mustri mengungkapkan, perusahaan minyak plat merah tersebut diduga menjadi penyebab perairan limbah minyak di lima kabupaten Lampung.

Dari hasil pengumpulkan data yang dilakukan Walhi Lampung, sejumlah indikasi mengarah ke PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PT PHE OSES) sebagai penyebab pencemaran limbah tersebut.

“Pencemaran yang terjadi di tahun 2021 diduga dilakukan oleh Pertamina melalui anak perusahaan PT PHE OSES. Pencemaran ini terjadi di perairan Teluk Lampung, Teluk Semaka dan Pantai Barat Lampung,” kata Irfan di Bandar Lampung, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Sumber Pencemaran Limbah Hitam di Pesisir Lampung Masih Misteri, Ini Saran Pakar Lingkungan

Walhi juga menyebut total material mentah limbah yang diangkut dalam pembersihan sebanyak 18,5 barel atau setara 2,9 ton dari lima kabupaten di Lampung.

Irfan menyayangkan pemerintah yang tidak transparan. Padalah pada 8 Februari 2022 lalu telah dilakukan pertemuan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Konservasi (KLHK) dengan PT PHE OSES dan kepala dinas di lima kabupaten itu.

Menurut Irfan, pertemuan itu membahas progres tindak lanjut penanggulangan tumpahan minyak bumi di Provinsi Lampung yang terjadi di lima kabupaten pada tahun 2021.

“Pertemuan itu terkesan ditutup-tutupi dan eksklusif karena hanya unsur perusahaan dan pemerintah saja, tidak ada perwakilan warga maupun nonpemerintah,” kata Irfan.

Kondisi di Pantai Panjang Selatan yang dicemari limbah diduga oli ataupun minyak.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Kondisi di Pantai Panjang Selatan yang dicemari limbah diduga oli ataupun minyak.

Klarifikasi PT PHE OSES

Meski tidak secara gamblang membenarkan pencemaran di lima kabupaten di Pesisir Lampung pada tahun 2021 lalu, PT PHE OSES mengaku telah melakukan pembersihan limbah tersebut.

Head of Comrel and SID Zona 6 Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa Indra Darmawan mengatakan PT PHE OSES sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

"Terkait adanya temuan ceceran polutan di beberapa titik di pesisir Lampung pada tahun 2021 lalu, PHE OSES telah berkoordinasi dengan pihak terkait dan telah bergerak cepat bersama otoritas dan masyarakat dalam upaya pembersihan untuk mencegah terjadinya dampak polutan tersebut agar tidak meluas," kata Indra dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).

Indra menambahkan, PT PHE OSES juga mempunyai oil spill recovery team (OSRT) yang standby selama 24 jam dan dapat bergerak cepat melakukan penanganan bila menemukan anomali di sekitar anjungan.

"OSRT ini juga membantu penanganan ceceran di Lampung yang letaknya sangat jauh dari wilayah kerja perusahaan sebagai bentuk partisipasi  perusahaan yang mempunyai kompetensi dan sumberdaya untuk penanganan darurat limbah B3," kata Indra.

Baca juga: Limbah Hitam di Pesisir Bandar Lampung Dibersihkan Pakai Alat Sederhana, Ini Kata Pakar Lingkungan

Selain itu, PT PHE OSES juga menjalin koordinasi intensif dengan KLHK dan pemda setempat dan siap membantu upaya pembersihan temuan limbah yang dilaporkan masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, material berwarna hitam diduga limbah mencemari pantai di pesisir Bandar Lampung, sejak Minggu (6/3/2022).

Sejumlah nelayan menemukan ikan dan penyu mati di tepi pantai.

Pencemaran diduga limbah ini terjadi di pesisir Pantai Panjang, Kecamatan Bandar Lampung.

Peristiwa serupa terjadi di tahun 2020 di Pantai Timur Lampung dan pada tahun 2021 terjadi di perairan yang tersebar di lima kabupaten Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com