Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mogok Kapal Perbatasan Indonesia-Malaysia Berakhir: Kami Mengalah, Niat Kami Bukan Membuat Nunukan Bergejolak

Kompas.com - 02/07/2022, 18:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Aksi mogok operasi bagi kapal angkutan pedalaman di perbatasan Indonesia–Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya berakhir.

Mandeknya kapal angkutan sembako untuk wilayah pedalaman dan terisolasi di Nunukan, yang terjadi sejak Senin 27 Juni 2022 ini mengakibatkan gejolak di wilayah yang dikenal sebagai Wilayah 3 tersebut.

Masyarakat pedalaman mengalami ketidakpercayaan terharap pemerintah dan aparat keamanan di perbatasan Indonesia, dan mengancam berbuat anarki jika aksi mogok kapal berkelanjutan.

Baca juga: Hari Kedua Kapal Angkutan Sembako Perbatasan RI – Malaysia Mogok Operasi, Pemkab Nunukan Belum Punya Solusi

"Inilah yang kami takutkan. Kami ini hanya ingin jaminan keamanan dari penangkapan aparat yang sering terjadi. Tapi ketika masyarakat wilayah tiga bergejolak dan berpotensi rusuh, ini juga jadi kekhawatiran kami. Jangan sampai kami malah disalahkan atas masalah ini," ujar Ketua Asosiasi Kapal Angkutan Pedalaman Nunukan, Baharuddin Aras, Sabtu (2/7/2022).

Para anggota Asosiasi Kapal Angkutan Pedalaman, sudah diminta para komandan untuk berdialog dan urun rembug.

Demikian juga Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid secara pribadi menghubungi Ketua Asosiasi untuk menghentikan aksi mogok kapal.

"Kami sebagai perwakilan para pedagang dan kapal pengangkut sembako untuk pedalaman, diundang bersilaturahmi ke Dandim, Danlanal, Kapolres. Di sana kami diberi gambaran adanya gejolak yang besar. Masyarakat dapil tiga mulai ribut, dan dimohon agar aksi mogok segera berakhir," lanjutnya.

Sampai hari ini, tuntutan para Nakhoda dan ABK kapal pengangkut Sembako untuk wilayah tiga, belum ada solusi.

Seperti sebelumnya, sementara ini, pemerintah dan aparat keamanan memberikan jaminan secara lisan, bahwa penangkapan terhadap kapal kapal tersebut tidak akan terjadi.

Baca juga: Kapal Pengangkut Sembako untuk Pedalaman RI–Malaysia Masih Mogok Operasi, Wabup Nunukan: Kami Ingin Perhatian Bulog

Baharuddin menjelaskan, mereka memang pengusaha. Tapi di sisi lain mereka juga memikirkan bagaimana susahnya warga Wilayah 3 memenuhi kebutuhan bahan pokok saat kapal mereka berhenti melaut.

"Dengan gambaran yang diberikan pada kami dalam setiap pertemuan, kami mengalah, bukan gejolak seperti ini yang kami mau. Mulai Senin besok, beberapa kapal akan kembali beroperasi," katanya.

Namun bagaimana pun, lanjut Baharuddin, trauma Nakhoda dan ABK akibat penangkapan aparat, tentu bukan perkara sepele dan bisa dilewatkan begitu saja.

Asosiasi tetap menuntut pemerintah memberikan sebuah forum untuk dialog bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Dalam agenda tersebut, harus dibahas, bagaimana agar kearifan lokal berjalan sebagaimana mestinya, selama pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat belum mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di perbatasan RI.

Baca juga: Kapal-kapal Pengangkut Sembako untuk Pedalaman Perbatasan RI–Malaysia Sepakat Mogok Operasi

"Jaminan keamanan dalam bentuk apapun yang bisa menjadi tameng dan kenyamanan bongkar muat barang yang kami mau dan terus tuntut. Selama jaminan hanya secara lisan, kami tetap tidak tenang dalam menjalankan kapal," tegasnya.

Sebelumnya, kapal angkutan sembako untuk sejumlah kecamatan, di Wilayah 3, masing-masing, Kecamatan Seimanggaris, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi, dan Kecamatan Lumbis, sepakat melakukan aksi mogok operasi akibat penangkapan aparat keamanan.

Penangkapan aparat keamanan membuat para Nakhoda dan ABK ketakutan.

Muatan mereka diamankan, sehingga mengalami kerugian tidak sedikit. Padahal, kapal tersebut berlayar dengan kelengkapan Surat Keterangan Kecakapan (SKK), manifest dan mengantongi Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com