Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Ibu di Bima Tega Bunuh Anak Kandungnya

Kompas.com - 28/06/2022, 21:21 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - NA (27), seorang ibu muda di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditangkap polisi karena diduga tega membunuh anak kandungnya.

Peristiwa itu terjadi di rumah pelaku, Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Selasa (28/6/2022) pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Seorang Ibu di Bima Tega Aniaya Bayinya Sendiri hingga Tewas

"Bayi yang dibunuh ini berjenis kelamin perempuan. Pelaku adalah ibu kandungnya sendiri. Terkait bagaimana dan dengan cara apa korban dibunuh, itu yang belum kita ketahui," kata Kapolsek Bolo, Iptu Hanafi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Menurut Hanafi, ibu berusia 27 tahun itu tega membunuh bayinya yang baru berusia tiga bulan tersebut. Peristiwa itu sontak menggegerkan warga.

Kasus itu terbongkar saat seorang tetangga melihat pelaku menganiaya anaknya. Tetangga itu lalu melapor kepada salah satu warga bernama Syarifudin.

Syarifudin lalu bergegas mendatangi rumah pelaku dan menuju ruangan tempat ibu muda itu menganiaya anaknya. Saat tiba di rumah pelaku, korban ternyata telah meninggal.

"Setelah dicek oleh saksi, bayi itu ternyata sudah meninggal," ujar Hanafi.

Setelah dibunuh, kata Hanafi, bayi itu langsung dibalut dengan kain bermotif batik. Mendapati anaknya telah tewas, ayah dari bayi itu menangis histeris.

Tangisan itu mengundang kedatangan warga lainnya ke rumah tersebut. Beberapa warga lalu melaporkan kejadian itu ke polisi.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung turun ke lokasi, mengevakuasi korban, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat itu juga, kami langsung menangkap terduga pelaku dan langsung digiring ke Polsek Bolo untuk diamankan," ucapnya

Menurut Iptu Hanafi, secara kasat mata ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun mengenai dugaan kekerasan itu, NA membantah melakukan penyiksaan hingga mengakibatkan anaknya meninggal.

"Ada bekas kekerasan di tubuh bayi tersebut. Kami temukan bekas gigitan di pipi bagian kiri dan kanan serta hidung dan tangan kiri. Namun mengenai tanda-tanda kekerasan ini, waktu ditanya pelaku mengelak dan mengaku tidak tahu apa-apa," ujar Hanafi.

Polisi menduga pelaku yang merupakan ibu muda ini mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan keterangan tetangga, terduga pelaku memang sering kesurupan.

"Terduga pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaaan dari orangtuanya. Bahkan informasi dari keluarganya bahwa terduga pelaku sering datang kesurupan," tutur Hanafi.

Baca juga: Curi Motor Dinas PNS, Remaja 16 Tahun di Bima Ditangkap Polisi

Saat ini, terduga telah dilimpah ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan.

Polisi juga masih mendalami motif lain di balik kasus pembunuhan bayi oleh ibu kandung ini. Termasuk memastikan kejiwaan sang ibu, yang dinilai tega menghabisi nyawa bayinya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com