Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

192 Hewan Ternak Terpapar PMK, Palembang Jadi Zona Kuning

Kompas.com - 27/06/2022, 16:53 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi wilayah zona kuning dalam kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Dari total 4.127 ternak, sebanyak 192 di antaranya dinyatakan positif terpapar PMK.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Palembang Sayuti mengatakan, dengan status zona kuning mereka saat ini memperketat jalur masuknya hewan ternak.

Baca juga: 225 Ekor Ternak di Bandung Barat Terpapar PMK Setiap Hari, 25.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Apalagi saat ini menjelang hari raya Idul Adha, kebutuhan hewan ternak mengalami peningkatan.

“Seluruh hewan ternak yang dijual harus ada surat keterangan sehat. Jika tidak maka tidak diperbolehkan, apalagi untuk kebutuhan kurban Idul Adha. Karena Palembang sekarang sudah masuk sebagai zona kuning,” kata Sayuti saat dihubungi, Senin (27/6/2022).

Sayuti menjelaskan, penjualan hewan ternak memang saat ini diperketat agar penularan PMK dapat ditekan.

Selain surat keterangan sehat, sapi yang dijual saat didatangkan dari luar juga harus lebih dulu dikarantina selama 14 hari.

“Sapi yang dikirim juga harus bukan dari wilayah zona merah. Kita tidak melakukan lock down, hanya saja distribusinya diperketat saat ada hewan ternak yang masuk ke Palembang,” ujarnya.

Baca juga: Menko Muhadjir Kaji Kemungkinan Ganti Rugi bagi Peternak yang Terimbas PMK

Penetapan status zona kuning tersebut menurut Sayuti karena hasil tes yang dilakakan terhadap seluruh hewan ternak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com