Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Motif Orangtua di Balikpapan Sekap 3 Anak Dalam Rumah Hampir Setahun

Kompas.com - 24/06/2022, 13:39 WIB
Ahmad Riyadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Tiga orang anak perempuan berusia 6, 10 dan 14 tahun yang dikurung ibunya di dalam rumah di RT 028 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur, menjadi sorotan masyarakat.

Sebab, ketiga anak tersebut ditemukan dalam kondisi lemas dan wajahnya pucat lantaran tidak pernah terkena sinar matahari.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Balikpapan, Esti Santi Pratiwi mengatakan, bahwa sang ibu dengan suaminya tengah pisah ranjang.

Sang suami bekerja di toko bangunan sementara ibunya di laundry. Setiap hari keduanya bekerja, ketiga anaknya itu dikurung di dalam kamar dengan gembok lebih dari satu.

Baca juga: 3 Anak di Balikpapan Disekap Orangtua Dalam Rumah, Saat Ditemukan Sudah Pucat

“Waktu datang kami ketuk pintunya tidak menyahut, lalu jendelanya ditutup kain gelap, di belakang juga tertutup, jadi tidak ada space untuk kami mengetahui si anak. Kemudian dari Pak RT menghubungi pemilik rumah karena dia menyewa disitu untuk kita bisa masuk. Kemudian pemilik rumah datang dan mempersilahkan. Begitu kita berhasil masuk, anak-anak itu menangis posisinya diatas tempat tidur tiga anak itu. Jadi memang tidak ada celah masuk,” jelasnya saat ditemui di kantornya pada Jumat (24/6/2022).

Setelah berhasil diamankan, masyarakat sekitar meminta petugas membawa ketiga anak tersebut agar tidak ditaruh di rumah itu lagi.

Petugas pun membawa ketiga anak itu ke kantor UPTD PPA untuk menjalani pemeriksaan dan didampingi langsung oleh ayahnya.

“Nah hak anak itu kan ada 31 hak anak di Undang-Undang, yakni hak hidupnya dari segi makan mungkin orangtua memberi, tapi dari hak tumbuh kembangnya berkurang, hak mainnya, hak beraktivitasnya, hak sekolahnya tidak terpenuhi. Oleh karena itu, kami bawa ketiganya dan disaksikan oleh bapak anak itu juga hadir di situ. Kemudian kami bawa ke Polres untuk berkoordinasi agar semuanya tahu,” ujar dia.

Setelah ramai diberitakan dan ketiga anak itu tengah dalam penanganan UPTD PPA, sang ibu pun datang untuk mengambil kembali anaknya.

Hanya saja petugas tidak mengabulkannya lantaran ketiga anak itu masih akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan pendampingan untuk menangani kondisi psikisnya.

“Nah, tadi ibunya datang ingin mengambil anaknya, nah saya bilang tidak bisa. Untuk sementara ini kami akan asesmen, kami dalami dan kami akan periksa kondisi Kesehatan anak itu seperti apa,” tutur dia.

Esti menyebutkan, kondisi ketiga anak tersebut sejatinya sehat-sehat saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com