Namun, pihaknya juga harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut lantaran wajah anak pucat. Sang ibu berdalih bahwa kulit anaknya memang putih, sehingga terlihat seperti pucat.
“Tadi ibunya ngomong karena anaknya putih, nah putih itu beda dengan pucat karena tidak kena sinar matahari. Terus, anak nomor 1 dan 2 itu hanya diam saja, kalau yang kecil itu nangis dan masih bisa ngobrol. Jadi, kami lakukan pendampingan terlebih dahulu,” ungkap dia.
Saat ditanya mengapa sang ibu tega mengurung anaknya di dalam rumah, kepada petugas PPA, sang ibu beralasan bahwa masih dalam kondisi pandemi.
Kemudian, di sekitar area kompleksnya banyak anak laki-laki. Sehingga dengan dalih keamanan, sang ibu mengurungnya di dalam rumah.
“Jadi, ibunya tadi datang alasannya pandemi, enggak boleh keluar, terus di samping rumah itu banyak anak laki-laki. Terus ada banyak mobil, jadi untuk amannya ya di kurung. Itu menurut ibunya tadi seperti itu,” terang Esti.
Baca juga: Bersihkan Coretan Vandalisme Flyover Purwosari, Gibran Bakal Tindak Tegas Pelaku
Pihaknya masih harus melakukan pendampingan terhadap ketiga anak itu.
Soal kapan ketiganya diserahkan kembali kepada orangtuanya atau keluarganya, Esti mengatakan pihaknya belum mau mengembalikan kepada sang ibu.
Sebab, pihaknya khawatir kejadian serupa akan terulang Kembali.
“Mereka (keluarganya) juga tanya sampai kapan di sini, ya kami pasti akan kembalikan, cuma kami tidak akan kembalikan ke ibunya, kami cari pihak keluarganya yang mau bertanggung jawab. Nanti kami panggil, bikin surat pernyataan dan jangan sampai hal ini terulang Kembali. Kalau nanti sama ibunya akan kayak gitu lagi ya sama saja bohong,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.