Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Kokonao, Jejak Pendidikan di Papua (Bagian 1)

Kompas.com - 10/06/2022, 08:15 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kampung Kokonao merupakan salah satu dari tujuh kampung yang berada di Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Papua.

Adapun tujuh kampung ini adalah Kampung Aparuka, Apuri, Atapo, Kiura, Migiwia, Mimika, dan Kokonao.

Kokonao dikenal sebagai salah satu kota tua di Papua. Sebelum adanya ibu kota Mimika, Kokonao lebih dulu terkenal.

Bahkan, Kokonao dikenal sebagai salah satu pusat peradaban pendidikan di tanah Papua.

Sejak 1927, Kokonao dikenal sebagai pusat perwakilan pemerintahan Belanda, pusat perkabaran Injil melalui misi Katolik, dan pusat pendidikan formal.

Sehingga, tak heran bahwa banyak kenangan mengenai pendidikan di Papua yang sulit dilupakan hingga saat ini.

Perjalanan ke Kampung Kokonao hanya dilalui dengan jalur transportasi di sungai dan laut, ataupun melalui udara.

Perjalanan dari Pelabuhan Pomako di Distrik Mimika Timur ke Kokonao membutuhkan waktu lebih kurang dua sampai tiga jam menyusuri sungai dan laut.

Jika menggunakan transportasi udara menggunakan pesawat kecil, seperti AMA, MAAF, dan Susi Air dari Bandara Internasional Moses Kilangin di ibu kota Mimika, hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15-20 menit perjalanan.

speedboat fiber, saat meninggalkan Kampung Pomako, Distrik Timika Timur menuju ke Kampung Kokonao, Distrik Timika Barat, Kabupaten Timika, Papua.KOMPAS.COM/Roberthus Yewen speedboat fiber, saat meninggalkan Kampung Pomako, Distrik Timika Timur menuju ke Kampung Kokonao, Distrik Timika Barat, Kabupaten Timika, Papua.
Awal mula pendidikan di Kokonao

Pada 27 Mei 1928, Pastor J Aerts dan Pastor F Kowatzki ke Kokonao, Kabupaten Mimika, Papua.

Kedua pastor asal Belanda ini tak hanya membawa misi Katolik dari Langgur Key ke wilayah selatan Papua. Mereka juga membawa dua guru pertama untuk misi dan pelayanan pendidikan di Kokonao.

Seorang pensiunan guru di Kokonao, Petrus Maturbongs, mengungkapkan, kedua pastor ini datang membawa dua guru asal Key ke Kokonao, yaitu Benediktus Renyaan dan Christianus Rettob. Mereka tiba di Kokonao pada 1927.

“Guru Benediktus Renyaan ditempatkan di Kokonao, sedangkan guru Christian Rettob ditempatkan di Migiwia. Dua guru ini kemudian membuka Bescaving School (Sekolah Peradaban),” kata Petrus saat berbincang dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Sekolah peradaban tersebut tak langsung mengajarkan pendidikan formal kepada anak-anak di Kokonao.

Sekolah itu mengajarkan hal sederhana, seperti mengumpulkan masyarakat dari masing-masing taparo (klan atau suku) untuk bergabung dalam satu kampung.

“Diajarkan mengenai kebersihan seperti mandi, mencuci tangan, dan menghitung dari angka 1 sampai 10. Untuk membaca belum diajarkan. Guru-guru Key yang didatangkan ke Kokonao mengajarkan dengan penuh kesabaran dan tanpa pamrih,” kata pria yang akrab disapa Piet ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com