Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ekor Buaya Sepanjang 4 Meter Bersarang di Dermaga Pelabuhan Feri Nunukan, Tukang Perahu Diimbau Selalu Waspada

Kompas.com - 27/05/2022, 16:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kemunculan buaya dengan ukuran lumayan besar di area dermaga pelabuhan Feri Sei Jepun, Nunukan, Kalimantan Utara menjadi kekhawatiran masyarakat.

Seringkali buaya berputar-putar di bawah dermaga ketika banyak perahu kayu komersil lalu lalang, bahkan saat kedatangan kapal feri.

Beberapa hari ini, masyarakat mengunggahnya di media sosial Facebook dan memunculkan beragam tanggapan netizen.

Baca juga: Warga yang Hilang Saat Memanah Ikan Ditemukan Tewas, Ada Bekas Gigitan Buaya di Paha Korban

Kepala UPT Pelabuhan Sei Jepun, Agus Rauf mengatakan, pihaknya sudah mengimbau agar para tukang perahu dan masyarkat setempat selalu waspada dan hati hati ketika beraktifitas.

"Keberadaan buaya sudah lama. Kami tahu sejak ukurannya sekitar satu meter. Saat ini sudah sekitar empat meteran, mungkin keberadaannya sekitar setahunan," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (27/5/2022).

Pelabuhan Feri Sei Jepun Nunukan, merupakan salah satu pelabuhan dengan aktivitas terpadat.

Selain keberadaan kapal feri yang melayani pelayaran rute Nunukan–Kota Tarakan, pelabuhan ini juga menjadi pelabuhan inti untuk penyeberangan Nunukan–Sebatik.

Meski kerap muncul di bawah dermaga, sejauh ini, predator air paling ganas tersebut tidak mengganggu. Buaya juga seakan tidak terganggu dengan ramainya aktivitas dermaga.

"Kami menduga ada sarangnya di sekitar dermaga di area bakau. Karena buaya itu bukan hanya satu yang panjangnya empat meteran, ada dua ekor. Kami tidak tahu itu jantan atau betina, yang jelas, kami sering lihat keduanya selalu berkelahi," imbuhnya.

Rauf mengaku selalu memberikan warning bagi para tukang kapal ataupun masyarakat sekitar.

Beberapa waktu lalu, saat ada proyek perbaikan movable bridge, Rauf juga meminta para pekerja serta mandor, memperhatikan adanya sarang buaya yang penghuninya bisa muncul sewaktu-waktu.

"Sarangnya kan tidak jauh dari ujung dermaga, kita selalu memperingatkan untuk kehati hatian. Kita tidak tahu meski selama ini tidak terjadi gangguan buaya di dermaga, namanya hewan ganas tentu menjadi alarm bahaya," tegasnya.

Baca juga: Cari Kayu di Bantaran Sungai, Warga Tulang Bawang Tewas Dimangsa Buaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com