LARANTUKA, KOMPAS.com - VL, calo yang merekrut enam calon pekerja asal Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta perlindungan.
Permintaan itu disampaikan VL melalui keluarganya kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kabupaten Flores Timur.
"Dia (VL) menangis, minta perlindungan. Saya tidak bisa buat apa-apa karena ini masuk tindak pidana perdagangan orang berat," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) BP2MI Flores Timur, Benedikta Da Silva Noben saat dihubungi, Senin (11/4/2022).
Benedikta berujar, VL mengaku bahwa sebagai korban. Meski demikian, pihaknya belum bisa membenarkan pengakuan VL yang merekrut para calon pekerja itu.
"Dia (VL) izin di hadapan anak-anak yang orangtuanya direkrut dan menyampaikan dengan janji-janji," ujar wanita yang kerap disapa Mama Noben ini.
Baca juga: 6 Pekerja Asal NTT yang Diduga Tertipu Calo Akan Segera Dipulangkan
Mama Noben mengatakan, VL memberitahukan kepada calon pekerja bahwa ibu mereka akan dibawa ke Jakarta.
Namun, pengakuan para pekerja, mereka justru akan dibawa ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Mama Noben menyayangkan peristiwa yang dialami calon pekerja itu.
Padahal, ia sudah berupaya melakukan sosialisasi dan menyarankan masyarakat hingga pelosok desa untuk mengikuti prosedur jika ingin bekerja di luar negeri.
"Mereka mau prosesnya cepat dan mau cepat mendatangkan uang. Tapi mereka tidak tahu hasil akhir proses yang cepat itu ketika mereka berada di negara orang," ucapnya.